Program KUR Jahe Merah Libatkan 400 Petani di Bangka Tengah Tidak Sesuai Harapan

8 January 2024, 12:00

PROGRAM budidaya jahe merah organik dengan skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang melibatkan 400 petani Bangka Tengah tidak berjalan sesuai harapan. Akibatnya petani tidak mampu menuntaskan kewajiban untuk membayar angsuran modal pembiayaan (Macet) sehingga menimbulkan keresahan di kalangan petani.

Menanggapi hal itu, Mantan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan mengaku tidak akan meninggalkan petani maupun warga yang terlibat dalam program KUR jahe merah di Bangka Tengah.

“Saya berjanji akan ikut mencarikan jalan keluar bersama-sama dengan pihak terkait termasuk pemerintah pusat.” kata Erzaldi. Senin (8/1).

Baca juga: Pemutihan KUR Macet Dinilai Penting untuk Sejahterakan Nelayan

Pasalnya menurut dia, Program Jahe merah itu digulirkan, saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Babel.

“Masalah ini ditunggangi pihak pihak tertentu untuk mendiskreditkan saya,” ujarnya

Untuk itu, Erzaldi mengaku prihatin dengan masih adanya cara-cara politik primitif yang mengarah pada pembunuhan karakter ketimbang melahirkan gagasan atau konsep yang bermuara pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: KUR, KTA dan Berbagai Fasilitas bagi Pekerja Migran Indonesia

“Terlebih upaya tersebut diamplifikasi oleh media-media yang secara tidak profesional mengabaikan prinsip konfirmasi sehingga berita yang dipublish menjadi kurang berimbang dan patut diduga memiliki motivasi lain diluar pemberitaan.” tegasnya.

Ia menjelaskan saat itu kondisi ekonomi di daerah manapun tengah dilanda covid-19 betul-betul terpuruk, ia pun berupaya keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya tetap tumbuh positif di tengah situasi yang serba tidak menentu kala itu.

Ia menyebutkan Salah satu kebijakan yang dibuat adalah bagaimana membuatkan ekonomi masyarakat ini tumbuh dan berkembang. Maka salah satu jalannya adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas KUR yang sudah diberi oleh pemerintah pusat kepada masing-masing daerah.

“Sudah menjadi kewajiban bagi kepala daerah menyukseskan program KUR dengan akses permodalan yang sering menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat kecil untuk memulai usahanya.” ungkap dia.

Ia mengaku ada banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan program ini. Di Babel, program KUR penggemukan sapi terbukti mampu berjalan melampaui harapan.

Namun lanjutnya disisi lain, program KUR jahe merah kurang dapat optimal walaupun dari 400 petani tersebut ada juga sekitar 25 persen yang bisa berhasil.

“Nah dalam prosesnya tentunya ada kegagalan, ini menjadi bagian daripada evaluasi kita nanti kedepan.” tuturnya.

Diakui Erzaldi, ada keterbatasan ketika dirinya tak lagi menjabat sebagai Gubernur, namun hal itu tidak akan membuat dirinya mengabaikan nasib 400 petani jahe merah yang kini sedang tidak menentu.

(Z-9)

PROGRAM budidaya jahe merah organik dengan skema pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang melibatkan 400 petani Bangka Tengah tidak berjalan sesuai harapan. Akibatnya petani tidak mampu menuntaskan kewajiban untuk membayar angsuran modal pembiayaan (Macet) sehingga menimbulkan keresahan di kalangan petani.

Menanggapi hal itu, Mantan Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan mengaku tidak akan meninggalkan petani maupun warga yang terlibat dalam program KUR jahe merah di Bangka Tengah.

“Saya berjanji akan ikut mencarikan jalan keluar bersama-sama dengan pihak terkait termasuk pemerintah pusat.” kata Erzaldi. Senin (8/1).

Baca juga: Pemutihan KUR Macet Dinilai Penting untuk Sejahterakan Nelayan

Pasalnya menurut dia, Program Jahe merah itu digulirkan, saat dirinya menjabat sebagai Gubernur Babel.

“Masalah ini ditunggangi pihak pihak tertentu untuk mendiskreditkan saya,” ujarnya

Untuk itu, Erzaldi mengaku prihatin dengan masih adanya cara-cara politik primitif yang mengarah pada pembunuhan karakter ketimbang melahirkan gagasan atau konsep yang bermuara pada peningkatan pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: KUR, KTA dan Berbagai Fasilitas bagi Pekerja Migran Indonesia

“Terlebih upaya tersebut diamplifikasi oleh media-media yang secara tidak profesional mengabaikan prinsip konfirmasi sehingga berita yang dipublish menjadi kurang berimbang dan patut diduga memiliki motivasi lain diluar pemberitaan.” tegasnya.

Ia menjelaskan saat itu kondisi ekonomi di daerah manapun tengah dilanda covid-19 betul-betul terpuruk, ia pun berupaya keras untuk menjaga pertumbuhan ekonomi untuk setidaknya tetap tumbuh positif di tengah situasi yang serba tidak menentu kala itu.

Ia menyebutkan Salah satu kebijakan yang dibuat adalah bagaimana membuatkan ekonomi masyarakat ini tumbuh dan berkembang. Maka salah satu jalannya adalah bagaimana memanfaatkan fasilitas KUR yang sudah diberi oleh pemerintah pusat kepada masing-masing daerah.

“Sudah menjadi kewajiban bagi kepala daerah menyukseskan program KUR dengan akses permodalan yang sering menjadi permasalahan tersendiri bagi masyarakat kecil untuk memulai usahanya.” ungkap dia.

Ia mengaku ada banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan program ini. Di Babel, program KUR penggemukan sapi terbukti mampu berjalan melampaui harapan.

Namun lanjutnya disisi lain, program KUR jahe merah kurang dapat optimal walaupun dari 400 petani tersebut ada juga sekitar 25 persen yang bisa berhasil.

“Nah dalam prosesnya tentunya ada kegagalan, ini menjadi bagian daripada evaluasi kita nanti kedepan.” tuturnya.

Diakui Erzaldi, ada keterbatasan ketika dirinya tak lagi menjabat sebagai Gubernur, namun hal itu tidak akan membuat dirinya mengabaikan nasib 400 petani jahe merah yang kini sedang tidak menentu.

(Z-9)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Kab/Kota

Negara

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Statement

Fasum

Transportasi