Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA — Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan, pihaknya akan mengakselerasi penurunan stunting di wilayah Indonesia timur melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting ‘GENTING’.
“Sedang dirumuskan tapi tentu tidak hanya di Jawa, ke NTT ke Indonesia Timur,” kata dia saat ditemui di Kabupaten Bogor, Jumat (13/12/2024).
Genting merupakan inisiatif sosial seluruh elemen masyarakat dalam mengurangi jumlah Keluarga Risiko Stunting (KRS) secara signifikan.
Masyarakat secara perorangan atau berkelompok bisa ikut membantu KRS.
Para pihak termasuk industri dan swasta bisa turut melakukan intervensi atau menjadi orang tua asuh bagi KRS, dengan memberikan nutrisi, non nutrisi, akses air bersih dan edukasi.
Bantuan dari orang tua asuh akan langsung diterima KRS, difasilitasi oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dengan data yang bisa diakses di BKKBN.
“Kami akan terus monitoring dan evaluasi, kami terus rapikan data agar tepat sasaran,” jelas mantan bupati Batang ini.
Diketahui saat ini ada 8,6 juta keluarga dengan kategori berisiko stunting di seluruh Indonesia, dimana 1,4 juta diantaranya masuk dalam kategori ekstrem.
Salah satu pelaksanaan Genting dilakukan Jimmy Hantu, pengusaha di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/12/2024).
Ia telah menjadi orang tua asuh stunting terhadap 200 lebih bayi di bawah dua tahun (baduta) yang berasal dari keluarga berisiko stunting.