Jakarta, Beritasatu.com – Menurut catatan Kementerian Pertanian (Kementan) terdapat kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan kapasitas produksi susu dalam negeri, yang kemudian menjadi salah satu prioritas Kementan dalam mendongkrak PDB pertanian.
Saat ini, kebutuhan susu nasional mencapai 4,7 juta ton per tahun, sementara produksi nasional hanya sekitar 1 juta ton, atau hanya memenuhi 21% dari kebutuhan nasional. Hal ini menyoroti kebutuhan kritis akan upaya kolaboratif antara pemerintah dan sektor swasta.
Sebelumnya, berdasarkan data Gabungan Koperasi Susu Indonesia atau GKSI, rata-rata produksi harian susu segar mencapai 1,23 juta liter per hari. Sementara itu, kebutuhan untuk memenuhi program makan bergizi gratis (MBG) sekitar 3 juta liter per hari.
Menteri Koperasi Budi Arie mengatakan upaya peningkatan produktivitas susu saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, salah satunya adalah penurunan jumlah populasi sapi secara signifikan. Sebelum merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK), populasi sapi mencapai 239.196 ekor. Namun, kini berkurang menjadi 214.878 ekor.
Salah satu upaya untuk mendorong peningkatakan kualitas dan kuantitas produksi susu dalam negeri adalah dengan mengedepankan tata kelola serta standar manajemen peternakan. Upaya ini telah dilakukan Frisian Flag Indonesia (FFI) dengan Dairy Development Program (DDP).
“Inisiatif ini berfokus untuk mendorong penerapan good dairy farming practices (GDFP) secara konsisten untuk menghasilkan susu segar berkualitas tinggi yang memenuhi standar yang telah ditetapkan,” kata Corporate Affairs Director FFI Andrew F Saputro, dilansir Investor Daily, Rabu (27/11/2024).
Dairy Development Program yang diluncurkan pada 2013 bertujuan meningkatkan produksi susu lokal berkualitas tinggi. Melalui DDP, FFI telah menjangkau ribuan peternak sapi perah melalui kemitraan dengan koperasi di berbagai wilayah di Pulau Jawa.
“DDP juga didukung oleh para ahli untuk memberikan pelatihan tentang manajemen kandang, kesehatan dan kesejahteraan hewan, termasuk reproduksi dan pemeliharaan pedet (anak sapi perah),” tambah Andrew.