Ia meyakini, investasi dari ketiga negara tersebut bakal turut menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun secara masterplan, program 3 juta rumah Prabowo target membangun 1 juta hunian vertikal di perkotaan, dan 2 juta rumah tapak di pedesaan.
“Jadi ada tiga penyandang dana. Bisa membiayai dan saya kira lain bisa membiayai program perumahan. So ini dana, ini kan inflow of investment untuk perumahan. This will stimulate the economy,” ungkap dia.
Menurut perhitungannya, program 3 juta rumah mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional hingga 1,5 persen.
“Dari perumahan kami sudah hitung bisa tambah 1,1 persen 1,2 persen, 1,5 persen. Perumahan merupakan 14 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita,” terang Hashim.
Prospek kinerja sektor perumahan, lanjut dia, cukup besar dan potensial mengerek pertumbuhan ekonomi. Oleh sebab itu, Hashim optimistis pertumbuhan ekonomi bisa melebihi target 8 persen.
“Sebenarnya Prabowo bilang 8 persen. Itu minimum. It’s minimal target. Kita mau 10 persen sebetulnya,” tegas Hashim.