Profil Tol Bogor-Serpong, Proyek Perdana Era Prabowo Senilai Rp12,3 Triliun

Profil Tol Bogor-Serpong, Proyek Perdana Era Prabowo Senilai Rp12,3 Triliun

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah resmi memulai konstruksi jalan tol baru yakni Tol Serpong – Bogor (via Parung). Di mana, ruas ini akan menjadi tol perdana yang dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Adapun, konsesi proyek tersebut diganggam oleh PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS) yang telah melakukan proses penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) pada hari ini, Jumat (3/10/2025).

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU, Wilan Oktavian menjelaskan bahwa tol ini memiliki nilai investasi mencapai Rp12,3 triliun.

“Dari sisi finansial, investasi dari proyek ini adalah Rp12,351 triliun,” jelasnya saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jumat (3/10/2025).

Secara terperinci, berikut profil Tol Bogor – Serpong yang menjadi tol perdana yang dibangun oleh Presiden Prabowo.

Tol Bogor – Serpong (via Parung) merupakan salah satu ruas yang tergabung dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) 3. Di mana, kehadiran tol ini  akan memangkas waktu tempuh dari Bogor ke Serpong yang semula mencapai 1 jam lebih menjadi kurang dari 45 menit.

Tol ini akan membentang di dua provinsi Jawa Barat dan Tangerang Selatan. Perinciannya, melewati 14 desa dari 3 kecamatan di Kabupaten Bogor dan melewati 4 desa dari 2 kecamatan di Tangerang.

Adapun, total panjang tol ini mencapai 32,03 Km yang terbagi dalam 4 seksi. Di antaranya, Seksi 1 Jc Salabenda – SS Pondok Udik (3,97 Km) Dan Seksi 2 SS Pondok Udik – SS Putat Nutug (9,27 Km).

Kemudian, Seksi 3 SS Putat Nutug – SS Rumpin (8,23 Km) dan Seksi 4 SS Rumpin – Jc Serpong (10,56 Km).

Tol Bogor – Serpong dibangun menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dan dibidik rampung pada Agustus 2028.

Secara teknis, jalan tol ini dirancang dengan standar kecepatan 100 km per jam, lebar lajur 3,6 meter, dan konfigurasi 2×2 lajur. Pada tahap awal yang akan dikembangkan menjadi 2×3 lajur pada tahap akhir, sesuai dengan proyeksi ketumbuhan awalitas di masa mendatang. 

Adapun, konsesi Jalan tol Bogor – Serpong digenggam oleh PT Bogor – Serpong Infra Selaras (BSIS), sebuah konsorsium yang terdiri dari gabungan perusahaan swasta dan BUMN. 

Mayoritas saham PT BSIS digenggam oleh PT Persada Utama Infra sebanyak 52%, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) sebanyak 25%, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) sebesar 12%, dan PT Utama Karya Infrastruktur sebesar 10%.