Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Profil Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro, Viral ‘Nyesel Gabung Republik’

Profil Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro, Viral ‘Nyesel Gabung Republik’

PIKIRAN RAKYAT – KGPAA Hamangkunegoro, atau Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko, adalah Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Unggahan statusnya di media sosial yang menyatakan “Nyesel Gabung Republik” dan “Percuma Republik Kalau Cuma Untuk Membohongi” pada akhir Februari 2025 lalu, mengundang perhatian publik dan memicu perdebatan.

Profil Singkat

Nama Lengkap: KGPAA Hamangkunegoro (Gusti Raden Mas Suryo Aryo Mustiko)

Jabatan: Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat

Pendidikan: Saat ini sedang menempuh pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang.

Pengangkatan: Diangkat sebagai Putra Mahkota pada 27 Februari 2022, dalam acara Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan kenaikan takhta Raja Keraton Solo, Pakubuwono XIII.  

Latar Belakang dan Pandangan

KGPAA Hamangkunegoro dikenal sebagai sosok muda yang aktif dan memiliki ketertarikan pada isu-isu sosial dan politik.

Unggahan status kontroversialnya tersebut diduga merupakan bentuk kritik terhadap kondisi terkini Republik Indonesia.

Putra Mahkota Keraton Solo KGPAA Hamangkunegoro viral usai mengunggah status “Nyesel Gabung Republik” di akun Instagram pribadinya. X

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari berbagai sumber, pihak keraton menjelaskan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kritikan terhadap pemerintah Indonesia yang belakangan diterpa sejumlah permasalahan rumit.

Terdapat empat isu yang menjadi perhatian KGPAA Hamangkunegoro sehingga ia menuliskan unggahan kritikan tersebut.

Walaupun masih muda, Gusti Purbaya menunjukkan ketertarikan yang besar terhadap dunia hukum dengan melanjutkan studinya di Fakultas Hukum.

Ini menunjukkan bahwa ia tidak hanya ingin menjadi simbol kerajaan, tetapi juga ingin berkontribusi secara aktif di masyarakat.  

Reaksi dan Kontroversi

Unggahan tersebut memicu berbagai reaksi dari masyarakat, baik yang mendukung maupun yang mengkritik. Beberapa pihak menilai bahwa status tersebut tidak pantas diucapkan oleh seorang Putra Mahkota.

Namun, ada juga yang melihatnya sebagai bentuk ekspresi kekecewaan terhadap kondisi negara. Unggahan itu pun menjadi perbincangan hangat di media sosial dan media massa.***

Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

Merangkum Semua Peristiwa