Profil dan Tugas Ditjen Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub

Profil dan Tugas Ditjen Integrasi Transportasi dan Multimoda Kemenhub

Jakarta, Beritasatu.com – Direktorat Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda (DJITM) Kementerian Perhubungan merupakan motor penggerak terciptanya sistem transportasi terpadu di Indonesia.

Lembaga ini bertugas mewujudkan jaringan angkutan yang seamless, efisien, dan berkelanjutan demi menjawab tantangan mobilitas nasional.

Sebagai unsur pendukung Kementerian Perhubungan, DJITM berada langsung di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan.

Fungsi utamanya adalah mengembangkan, mengelola, dan meningkatkan pelayanan transportasi secara terintegrasi di seluruh wilayah Indonesia.

Lahir dari Transformasi Organisasi

Pembentukan DJITM merupakan kelanjutan dari transformasi Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 173 Tahun 2024 tentang Kementerian Perhubungan.

Sebelumnya, BPTJ fokus mengelola transportasi di kawasan Jabodetabek. Kini, DJITM mengambil alih peran tersebut sekaligus memperluas cakupan kerja hingga tingkat nasional.

Perubahan ini merupakan langkah strategis pemerintah untuk menyatukan kebijakan, perencanaan, dan pelaksanaan integrasi moda transportasi demi menciptakan konektivitas yang lebih luas dan efisien.

Tugas dan Fungsi Strategis

DJITM memiliki tanggung jawab merumuskan dan melaksanakan kebijakan di bidang integrasi transportasi dan multimoda. Beberapa fungsi utamanya meliputi:

Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria.

Pemberian bimbingan teknis.Pemantauan, analisis, dan evaluasi kinerja transportasi.Administrasi internal.

Langkah-langkah ini dirancang agar sistem transportasi di Indonesia semakin terstruktur dan efektif.

Mendorong Mobilitas Nasional yang Terintegrasi

Melalui DJITM, Kementerian Perhubungan berupaya meningkatkan efisiensi logistik, menurunkan biaya, mengurangi emisi karbon, serta memperkuat konektivitas antarmoda dan antardaerah. 

Salah satu strategi yang diusung adalah transit-oriented development (TOD), yang menjadikan simpul transportasi sebagai pusat aktivitas terpadu.

Fokus Pembangunan 2025-2029

Pada periode ini, DJITM memprioritaskan:

Integrasi transportasi di 10 kawasan metropolitan.Pengembangan di 9 wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan).Peningkatan akses di 5 kawasan sentra produksi pangan.Optimalisasi transportasi di 10 destinasi wisata prioritas.Pembangunan infrastruktur seperti dry port, koridor logistik, dan integrasi sistem pembayaran.Kolaborasi dengan Akademisi dan Stakeholder

DJITM membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi seperti Institut Transportasi dan Logistik Trisakti.

Kolaborasi ini bertujuan memperkuat standar integrasi transportasi dan meningkatkan kapasitas SDM berbasis data dan riset.

Struktur Organisasi

1. Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda – Mohamad Risal Wasal

Lahir di Jakarta, 8 Juni 1967, beliau memiliki pengalaman panjang di berbagai posisi strategis di Kemenhub sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal DJITM pada 2025.

2. Sekretaris DJITM – Dedy Cahyadi

Lahir di Tangerang, 22 September 1973, berpengalaman di berbagai jabatan penting, termasuk Komisaris PT Pelabuhan Tanjung Priok.

3. Direktur Sistem dan Layanan Integrasi Transportasi Antarmoda – Amirullah

Lahir di Bekasi, 30 Juli 1974, pernah menjabat berbagai posisi strategis di sektor transportasi darat dan perkeretaapian.

4. Direktur Prasarana Integrasi Transportasi Antarmoda – Sigit Irfansyah

Lahir di Jakarta, 15 Oktober 1965, memiliki pengalaman di BPTJ, penelitian transportasi darat, dan perkeretaapian.

5. Direktur Multimoda – Zamrides

Lahir di Jakarta, 23 Desember 1966, memiliki latar belakang pendidikan teknik dan manajemen, dengan pengalaman di BPTJ dan Direktorat Perkeretaapian.

Sebagai garda terdepan dalam mewujudkan integrasi moda transportasi di Indonesia, DJITM memegang peran vital dalam membangun sistem yang cerdas, terhubung, dan inklusif.