Jakarta, CNBC Indonesia – Banyak profesi yang diramal akan punah karena kehadiran robot kecerdasan buatan (AI). Meski demikian, beberapa pihak menilai kehadiran robot AI tak akan merampas pekerjaan, melainkan memudahkan manusia dalam menyelesaikan tugasnya.
Terbaru, tim peneliti yang dipimpin Johns Hopkins University menunjukkan kemampuan robot yang bisa mengerjakan tugas dokter.
Robot itu dilatih untuk pertama kalinya dengan menonton video yang memperlihatkan dokter spesialis bedah melakukan prosedur operasi yang rumit.
Selanjutnya, robot tersebut bisa melakukan prosedur operasi serupa tanpa bantuan manusia sama sekali, dikutip dari Today’s Medical Developments, Selasa (31/12/2024).
“Model ini sangat ajaib. Yang perlu kami lakukan hanya menancapkan kamera untuk memprediksi pergerakan robot yang dibutuhkan untuk operasi,” kata peneliti senior Axel Krieger.
“Kami percaya ini menandai langkah signifikan untuk pengembangan robot medis,” ia menambahkan.
Robot tersebut menjadi sorotan dalam Konferensi Pembelajaran Robot di Munich beberapa saat lalu, ajang terkemuka untuk industri robotik dan machine learning.
Tim yang juga melibatkan peneliti dari Stanford University tersebut menggunakan pembelajaran imitasi untuk melatih robot dengan sistem yang dinamai ‘da Vinci Surgical’.
Hasilnya, robot bisa melakukan beberapa prosedur penting seperti memanipulasi jarum, mengangkat jaringan tubuh, dan menjahit.
Model sistemnya menggabungkan pembelajaran imitasi dan machine learning yang sama dengan arsitektur inti dari layanan ChatGPT buatan OpenAI. Bedanya, ChatGPT bekerja dengan kata-kata, sementara robot melakukan pekerjaan dengan kinematik.
Para peneliti melatih robot dengan ratusan video yang direkam dari kamera pada pergelangan tangan robot selama proses operasi berlangsung. Video itu direkam oleh dokter ahli bedah dari seluruh dunia.
Hampir 7.000 sistem da Vinci digunakan di seluruh dunia, serta lebih dari 50.000 ahli bedah dilatih pada sistem, sehingga menghasilkan arsip data yang besar untuk robot melakukan imitasi.
“Kami hanya perlu memberikan masukan gambar, lalu sistem AI akan menemukan aksi yang tepat untuk melakukan operasi,” kata peneliti Ji Woong ‘Brian’ Kim.
(fab/fab)