Produk: protein

  • Alasan Ilmiah Menambahkan Garam Membuat Telur Rebus Lebih Sempurna

    Alasan Ilmiah Menambahkan Garam Membuat Telur Rebus Lebih Sempurna

    JAKARTA – Menambahkan sedikit garam ke air mendidih sebelum merebus telur sering dianggap sekadar kebiasaan dapur yang dilakukan secara turun-temurun. Ternyata langkah kecil ini punya dasar ilmiah yang nyata.

    Bukan hanya soal rasa atau tradisi, garam punya peran penting dalam menghasilkan telur rebus yang matang sempurna dan tetap utuh.

    Banyak orang percaya garam membantu agar telur lebih mudah dikupas, padahal sebenarnya bukan itu fungsi utamanya. Garam bekerja dengan cara memengaruhi protein di bagian putih telur.

    Saat air mendidih, panas membuat protein dalam putih telur (albumen) berubah bentuk dari cair menjadi padat. Proses ini disebut koagulasi protein, dan inilah yang mengubah telur mentah menjadi telur matang.

    Ketika telur mengalami retak kecil saat direbus, putih telur cair biasanya keluar dan menciptakan serabut putih yang tidak sedap dipandang. Tapi jika ada garam dalam air rebusan, proses penggumpalan protein akan berlangsung lebih cepat.

    Akibatnya bagian putih yang bocor langsung membeku dan menutup retakan itu sendiri. Dengan kata lain, garam untuk melindungi telur agar tidak bocor saat direbus.

    Mungkin Anda sering mendengar air garam membuat telur rebus lebih mudah dikupas. Sayangnya itu hanyalah mitos. Menurut penelitian, kemudahan mengupas telur justru tergantung pada usia telur, cara pendinginan, dan suhu saat perebusan dimulai.

    Telur yang masih sangat segar cenderung sulit dikupas karena membran dalamnya masih melekat kuat pada putih telur. Sebaliknya, telur yang sudah disimpan selama 7–10 hari justru lebih mudah dikupas.

    Setelah matang, merendam telur dalam air es juga membantu putih telur sedikit mengerut dari kulitnya, sehingga mudah dikupas. Garam memang penting tapi bukan untuk mempermudah pengupasan.

    Dilansir dari laman Times of India, studi yang diterbitkan di ScienceDirect menjelaskan garam dapat mengubah lingkungan di sekitar protein putih telur, membuatnya menggumpal lebih cepat. Ketika telur retak, penggumpalan cepat ini membentuk semacam penutup alami pada celah retakan.

    Hanya sedikit garam saja sudah cukup untuk membuat putih telur langsung mengeras saat menyentuh air panas. Hal ini menunjukkan menambahkan garam ke air rebusan bukan hanya kebiasaan nenek moyang, tapi memang ada dasar kimianya.

    Efek garam terhadap telur sebenarnya berkaitan erat dengan ilmu kimia pangan. Protein sangat sensitif terhadap perubahan ion di lingkungannya. Jadi ketika garam ditambahkan, proses koagulasi atau penggumpalan bisa berlangsung lebih cepat dan stabil.

    Prinsip yang sama digunakan dalam berbagai proses pengolahan makanan lain seperti pembuatan keju atau pengawetan daging.

    Selain itu, garam juga sedikit meningkatkan titik didih air, sehingga proses pematangan telur menjadi lebih merata dan teksturnya lebih halus.

    Untuk mendapatkan telur rebus yang sempurna, perhatikan langkah-langkah berikut ini.

    1. Gunakan telur yang tidak terlalu baru, sekitar 7–10 hari agar lebih mudah dikupas.

    2. Rebus dengan air yang sudah mendidih, bukan air dingin, agar kulit tidak mudah retak.

    3. Tambahkan sedikit garam. Bukan untuk rasa, tapi untuk mencegah bocornya putih telur bila retak.

    4. Langsung rendam telur matang ke dalam air es, agar mudah dikupas dan tekstur tetap lembut.

    Kombinasi teknik ini akan membantu Anda menghasilkan telur rebus yang padat, tidak berantakan dan mudah dikupas.

  • Diet Ini Bukan Cuma Bikin Kurus, Tapi Bisa Bantu Cegah 15 Juta Kematian Dini

    Diet Ini Bukan Cuma Bikin Kurus, Tapi Bisa Bantu Cegah 15 Juta Kematian Dini

    Jakarta

    Perubahan pola makan yang lebih sehat bisa mengurangi kematian dini dan memperlambat dampak perubahan iklim. Hal ini dilaporkan oleh Komisi EAT-Lancet 2025, sebuah koalisi pada ahli di bidang gizi, iklim ekonomi, kesehatan, dan pertanyaan dari lebih dari 35 negara.

    Dikutip dari laman ABC News, para peneliti mengatakan, jika orang-orang di seluruh dunia menerapkan Planetary Health Diet (PHD), hingga 15 juta kematian dini bisa dihindari setiap tahunnya. Komisi ini juga menemukan, mengubah pola makan masyarakat bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dari pertanian.

    “Sistem pangan merupakan kontributor utama dari banyak krisis yang kita hadapi saat ini, dan sekaligus, kunci untuk menyelesaikannya,” kata wakil ketua komis dan direktur nutrisi, kesehatan, dan ketahanan pangan di Consultative Group on International Agricultural Research (CGIAR), Shakuntala Haraksingh Thilsted.

    “Bukti yang disajikan dalam laporan kami jelas: dunia harus bertindak berani dan adil untuk memastikan perbaikan berkelanjutan,” tambah Thisted.

    PHD merupakan menu berbasis tanaman yang mencakup 3-5 porsi biji-bijian utuh setiap hari, setidaknya lima porsi buah dan sayur dan porsi kacang-kacangan dan polong-polongan dalam satu hari.

    Pola makan ini tidak menganjurkan untuk tidak makan protein hewani sama sekali bagi orang-orang yang ingin mengkonsumsinya. Tetapi, dianjurkan untuk makan daging merah, unggas, ikan, telur, dan produk susu dalam jumlah sedang.

    Misalnya, direkomendasikan hanya satu porsi daging merah, dua porsi ikan, dan unggas, serta 3-4 telur per minggu. Komisi ini juga menganjurkan pembatasan keat terhadap gula tambahan, lemak jenuh, dan garam.

    “Planetary Health Diet bukanlah pendekatan yang sama untuk semua orang,” kata salah satu ketua komisi dan professor epidemiolog dan nutrisi di Harvard TH Chan School of Public Health, Walter C. WIllett.

    Pola makan ini memberi ruang untuk keragaman budaya dan preferensi individu, dengan tetap menyediakan pedoman yang jelas untuk mencapai kesehatan optimal dan keberlanjutan di seluruh dunia.

    Dikutip dari laman AP News, rekomendasi diet didasarkan pada data tentang risiko penyakit yang bisa dicegah, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular. Para peneliti mengatakan bahwa kesehatan manusia dan planet ini selaras.

    Laporan baru yang telah melalui peninjauan sejawat ini dibangun berdasarkan penelitian komisi di tahun 2019. Pada saat itu, direkomendasikan pengurangan konsumsi makanan, seperti daging merah dan gula hingga persen serta mengadopsi pola makan yang utamanya berbasis tumbuhan.

    Willet mengatakan, ketika komisi membandingkan diet PHD mereka dengan apa yang biasanya dimakan orang di setiap negara, mereka memperkirakan, dunia akan melihat pengurangan 27 persen kematian dini, jika orang-orang mengadopsi rekomendasi PHD.

    “Kami memiliki banyak sekali literatur baru yang menunjukkan manfaat kesehatan yang sangat besar,” tambah Willett.

    Mengenai perubahan iklim, para peneliti menyimpulkan perubahan pola makan dunia saja bisa mengurangi emisi gas rumah kaca dari pertanian sebesar 15%, karena produksi daging, terutama daging merah membutuhkan pelepasan banyak gas yang menyebabkan pemanasan global. Peningkatan produktivitas makanan, pengurangan limbah makanan, dan perbaikan lainnya bisa meningkatkan angka tersebut hingga 20 persen.

    Halaman 2 dari 2

    (elk/elk)

  • Bikin Penasaran! Begini Proses Sintesis Protein yang Perlu Kamu Tahu

    Bikin Penasaran! Begini Proses Sintesis Protein yang Perlu Kamu Tahu

    YOGYAKARTA – Protein adalah salah satu makromolekul penting yang berperan besar dalam kehidupan. Hampir semua aktivitas sel, mulai dari metabolisme hingga pertumbuhan, melibatkan protein. Tubuh manusia tidak bisa bertahan tanpa protein, karena enzim, hormon, dan sebagian besar struktur sel tersusun dari senyawa ini. Oleh karena itu, memahami proses sintesis protein sangat penting, terutama bagi pelajar, mahasiswa, atau siapa saja yang tertarik dengan ilmu biologi.

    Apa Itu Sintesis Protein?

    Sintesis protein adalah rangkaian proses biologis di dalam sel untuk menghasilkan protein baru berdasarkan instruksi genetik yang terdapat dalam DNA. Proses ini berlangsung di dalam inti sel (nukleus) dan sitoplasma dengan bantuan ribosom.

    DNA berperan sebagai cetak biru yang menyimpan informasi genetik. Informasi tersebut diterjemahkan melalui dua tahapan utama dalam proses sintesis protein, yaitu transkripsi dan translasi.

    Tahapan Proses Sintesis Protein

    Transkripsi

    Tahap pertama proses sintesis protein adalah transkripsi, yang terjadi di dalam inti sel. Pada tahap ini, informasi genetik dalam DNA ditransfer ke RNA duta (mRNA).

    Enzim RNA polimerase membuka untaian DNA pada bagian tertentu yang disebut gen.Basa nitrogen DNA kemudian dipasangkan dengan basa RNA komplementernya (A dengan U, T dengan A, G dengan C, C dengan G).Hasilnya adalah mRNA yang membawa salinan informasi genetik dari DNA keluar dari inti sel menuju ribosom di sitoplasma.

    Translasi

    Tahap kedua dalam proses sintesis protein adalah translasi. Proses ini berlangsung di ribosom dengan bantuan RNA transfer (tRNA) dan asam amino.

    mRNA yang sudah terbentuk menempel pada ribosom.tRNA membawa asam amino sesuai dengan kode yang dibawa mRNA (disebut kodon).Ribosom membaca kodon mRNA, lalu menyusun asam amino satu per satu sesuai urutan.Rangkaian asam amino tersebut kemudian membentuk rantai polipeptida, yang akhirnya melipat menjadi protein fungsional.

    Peran Ribosom dalam Sintesis Protein

    Ribosom adalah organel utama dalam proses sintesis protein. Ia berfungsi seperti mesin pabrik yang merakit asam amino menjadi protein. Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil. Subunit kecil bertugas membaca kode genetik pada mRNA, sedangkan subunit besar berfungsi menghubungkan asam amino.

    Faktor yang Mempengaruhi Sintesis Protein

    Beberapa faktor dapat mempengaruhi kelancaran proses sintesis protein, di antaranya:

    Ketersediaan asam amino – Jika tubuh kekurangan asam amino esensial dari makanan, sintesis protein akan terganggu.Energi sel – Proses ini membutuhkan energi dalam bentuk ATP dan GTP.Enzim dan ribosom – Tanpa enzim pendukung dan ribosom, sintesis tidak dapat berjalan.Kondisi genetik – Mutasi pada DNA bisa mengubah hasil protein yang terbentuk, bahkan menyebabkan penyakit.

    Fungsi Protein dalam Tubuh

    Hasil dari proses sintesis protein sangat vital karena protein berperan dalam banyak fungsi tubuh, seperti:

    Enzim: mempercepat reaksi biokimia.Hormon: mengatur proses fisiologis, misalnya insulin.Struktur: menyusun bagian tubuh seperti otot, rambut, dan kulit.Transportasi: membawa oksigen melalui hemoglobin.Pertahanan tubuh: antibodi merupakan protein yang melawan infeksi.

    Pentingnya Memahami Sintesis Protein

    Pengetahuan tentang proses sintesis protein tidak hanya bermanfaat di bidang pendidikan, tetapi juga dalam dunia medis dan bioteknologi. Misalnya, penelitian tentang sintesis protein membantu dalam penemuan obat, terapi gen, dan rekayasa genetika. Bahkan, pemahaman ini digunakan dalam produksi vaksin dan pengembangan tanaman transgenik.

    Proses sintesis protein adalah mekanisme penting di dalam sel yang menghasilkan protein berdasarkan informasi genetik dalam DNA. Proses ini terdiri dari dua tahap utama, yaitu transkripsi dan translasi, dengan ribosom sebagai pusat produksinya. Hasil dari proses ini adalah protein yang berperan vital dalam hampir semua aspek kehidupan manusia.

    Dengan memahami tahapan dan fungsi sintesis protein, kita bisa lebih menghargai betapa kompleksnya sistem kehidupan. Tidak hanya penting bagi pelajar, pengetahuan ini juga bermanfaat dalam riset medis dan bioteknologi.

    Selain itu, cari tahu kapan Waktu Terbaik Konsumsi Suplemen Protein

    Jadi setelah mengetahui proses sintesis protein, simak berita menarik lainnya di VOI.ID, saatnya merevolusi pemberitaan!

  • Ahli Gizi Jepang Spill Makanan yang Bikin Warga Negeri Sakura Panjang Umur

    Ahli Gizi Jepang Spill Makanan yang Bikin Warga Negeri Sakura Panjang Umur

    Jakarta

    Asako Miyashita, MS, RDN, CDN, merupakan seorang ahli gizi dan diet yang berpengalaman dalam penelitian umur panjang di Jepang. Ia tumbuh dan besar di Jepang, sehingga mengetahui apa saja yang dikonsumsi warga di sana setiap hari.

    “Saya tumbuh besar di Jepang, di mana saya diajari sejak kecil untuk menganggap makanan sebagai obat. Nenek saya berusia 92 tahun, dan beliau juga mengaitkan umur panjang dengan mengonsumsi makanan yang tepat,” jelas Miyashita, dikutip dari CNBC.

    Jepang merupakan rumah bagi beberapa orang dengan umur terpanjang di dunia. Saat ini, lebih dari 90 ribu centenarian atau orang yang berusia 100 tahun ke atas.

    Sebagai ahli gizi, Miyashita mengikuti diet tradisional Jepang. Berikut lima makanan yang biasa ia dan keluarganya konsumsi setiap hari agar tetap sehat dan berumur panjang:

    1. Ubi Jepang

    Berasal dari Okinawa, ubi ungu ini sering disantap sebagai camilan atau hidangan penutup. Ubi kaya akan karbohidrat sehat dan antosianin, sejenis antioksidan yang ditemukan dalam sayuran berwarna merah dan ungu yang memiliki khasiat anti penuaan.

    Penelitian juga menunjukkan bahwa ubi jalar dapat membantu meningkatkan kadar gula darah dan mengurangi penyakit kardiovaskular.

    2. Sup Miso

    Diet Jepang mengandung beragam hidangan yang mengandung makanan fermentasi, dan sup miso adalah salah satu yang populer. Miso adalah pasta yang terbuat dari kacang kedelai dan biji-bijian yang difermentasi.

    Probiotik, bakteri hidup, atau ragi dalam makanan fermentasi dapat membantu menyeimbangkan kesehatan usus dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Sebuah studi menemukan bahwa pria dan wanita yang paling banyak mengonsumsi kedelai fermentasi (seperti miso, tahu, dan tempe), memiliki risiko 10 persen lebih rendah untuk meninggal di usia muda karena semua penyebab. Ini jauh lebih rendah dibandingkan mereka yang jarang mengonsumsi makanan tersebut.

    3. Lobak Daikon

    Sayuran akar populer dalam masakan Jepang dan memberikan banyak manfaat kesehatan yang unik. Lobak Daikon dikenal dapat membantu mencegah pilek dan meningkatkan kekebalan tubuh.

    Dalam satu lobak mengandung 124 persen dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan. Sayuran akan sehat lainnya yang mungkin lebih mudah ditemukan dan memiliki khasiat yang serupa, termasuk wortel, bit, parsnip, dan lobak.

    4. Rumput Laut

    Rumput laut kaya akan mineral penting, seperti zat besi, kalsium, folat, dan magnesium. Mengonsumsinya setiap hari membantu menambah serat dalam pola makan.

    Asupan serat yang cukup telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung, stroke, hipertensi, dan diabetes tipe 2.

    Rumput laut juga mengandung antioksidan, seperti fucoxanthin dan fucoidan, yang keduanya memiliki sifat anti-inflamasi, anti penuaan, dan anti kanker.

    5. Ikan

    Miyashita juga selalu memasukkan protein ke dalam menu hariannya, terutama ikan berlemak seperti salmon dan tuna. Lemak omega-3 dalam ikan dapat membantu menurunkan tekanan darah, menurunkan trigliserida, dan meredakan peradangan.

    “Di Jepang, kami sering mengucapkan ‘itadakimasu’, yang berarti ‘saya menerima dengan rendah hati’ sebelum makan,” tutur Miyashita.

    “Itu menunjukkan rasa terima kasih kami pada hewan dan petani. Saya percaya praktik makan dengan penuh kesadaran ini berkontribusi pada kesehatan dan kualitas hidup kami,” pungkasnya.

    Halaman 2 dari 3

    (sao/kna)

  • Ancaman Hidden Hunger di Balik Viral Konten ‘Rp 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’

    Ancaman Hidden Hunger di Balik Viral Konten ‘Rp 10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’

    Jakarta

    Viral konten Rp 10 ribu di tangan istri yang tepat belakangan menuai pro kontra. Ada yang menyebut Rp 10 ribu cukup untuk makan seharian, adapula yang menyoroti sisi gelapnya.

    Bagi mereka yang menyanggupi, Rp 10 ribu disebut cukup untuk membeli tempe dan kangkung untuk santapan seharian. Sementara yang lain mengaku Rp 10 ribu tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumsi satu hari, terlebih belum memperhitungkan listrik, gas, hingga bahan masakan lain.

    Harga pangan di sejumlah daerah juga dinilai relatif berbeda. Walhasil, konten tersebut juga mengundang komentar tidak tepat menilai istri dari alokasi pembelanjaan makanan dengan batas Rp 10 ribu.

    Nida Adzilah Auliani Project Lead for Food Policy Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) ikut berkomentar. Secara umum, ada dua faktor di balik keputusan seseorang membelanjakan uang untuk pemilihan pangan sehari-hari.

    Secara eksternal, masalahnya ada di keterjangkauan pangan, marketing produk, dan sisi politik kenaikan harga, sementara pada aspek internal faktornya banyak berkaitan dengan rasa atau ‘taste’ kesukaan orang terhadap suatu pangan hingga kemampuan atau daya beli masing-masing.

    “Kalau misalnya terkait bagaimana caranya memastikan membelanjakan dengan tepat, balik lagi ke tujuan konsumsi pangan adalah sumber energi, untuk mendapatkan apa yang dikonsumsi baik untuk kesehatan,” jelasnya saat ditemui detikcom di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (9/10/2025).

    Fokus utamanya, ditegaskan Nida, bukan berada di harga Rp 10 ribu, melainkan memastikan gizi terpenuhi. Hal ini dibarengi kenyataan Indonesia yang menghadapi triple burden malnutrition, yakni overweight, underweight, juga hidden hunger.

    Dalam kasus hidden hunger atau kelaparan tersembunyi, seseorang tidak mendapat asupan vitamin dan mineral esensial yang sesuai dengan kebutuhan, tetapi tidak menunjukkan gejala yang jelas.

    “Bisa jadi dia sudah merasa kenyang karena mengonsumsi banyak karbohidrat, tetapi tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang sesuai,” tandas Nida.

    Penelitian dari Lancet Reg Health Southeast Asia (2022) menunjukkan, sebagian besar kasus hidden hunger terkait dengan kekurangan zat besi, vitamin A, atau yodium pada anak. Bahkan, mengacu data Food and Agriculture Organization (FAO), dua miliar orang atau sekitar satu dari tiga orang mengalami defisiensi mikronutrien.

    “Ketika pun mengelola itu, perlu kecerdasan untuk dapat memilih, atau bijaksana dalam memilih pangan, jadi harga itu bukan indikator utama,” jelasnya.

    “Tapi bagaimana dengan kita memastikan satuan protein, karbohidrat, dan asupan lain terpenuhi, disesuaikan dengan mungkin kemampuan atau daya beli,” sambungnya.

    Ia juga menekankan harga pangan di masing-masing daerah relatif berbeda, sehingga tidak tepat Rp 10 ribu bisa dipukul rata untuk cukup sebagai maksimal jumlah uang belanja makanan.

    Halaman 2 dari 2

    (naf/up)

    10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat

    5 Konten

    Tren viral ’10 ribu di tangan istri yang tepat’ memantik kontroversi. Ada yang menyikapinya sebagai humor saja, tapi realitanya memang ironis dengan kondisi kecukupan gizi yang masih jauh panggang dari api.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 5 Cara Redakan Pegal Linu hingga Encok Setelah Beraktivitas Seharian

    5 Cara Redakan Pegal Linu hingga Encok Setelah Beraktivitas Seharian

    Jakarta

    Aktivitas padat dari pagi hingga malam sering kali membuat tubuh bekerja ekstra. Mulai dari duduk berjam-jam di depan komputer, sibuk mengurus pekerjaan rumah, hingga bepergian jauh, semuanya bisa memicu rasa pegal linu, nyeri sendi, sakit pinggang, atau bahkan encok pada tubuh.

    Meski sering dianggap wajar, keluhan ini tidak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab jika terus dibiarkan, rasa pegal tersebut bisa mengganggu kualitas hidup dan produktivitas sehari-hari. Agar tubuh tetap siap beraktivitas, ada beberapa cara sederhana yang bisa membantu meredakan pegal linu hingga encok setelah seharian beraktivitas:

    1. Lakukan Peregangan Ringan Sebelum Tidur

    Stretching singkat bisa membantu melonggarkan otot yang kaku dan mengurangi rasa tegang setelah seharian beraktivitas. Caranya pun mudah, cukup letakkan kedua tangan di belakang punggung dengan posisi menggenggam.

    Kemudian, angkat tangan hingga otot-otot bahu tertarik. Tahan selama beberapa detik dengan posisi itu, merilekskan tubuh, dan ulangi beberapa kali sampai tubuh terasa lebih nyaman.

    2. Gunakan Kompres Hangat

    Kompres hangat juga bisa membantu melancarkan sirkulasi darah dan memberikan efek rileks pada otot maupun sendi yang terasa nyeri. Anda bisa kompres bagian tubuh pegal dengan handuk yang sudah direndam air hangat.

    Hal ini akan membantu sirkulasi darah Anda kembali lancar. Kompres tubuh selama 15-20 menit atau sampai tubuh Anda terasa membaik. Pastikan untuk menggunakan air hangat dan hindari penggunaan air panas. Pastikan juga tidak mengompres lebih dari 20 menit guna mengindari kulit berisiko terbakar.

    3. Cukupkan Waktu Tidur

    Tidur yang berkualitas sangat penting untuk pemulihan tubuh. Saat istirahat malam, jaringan otot dan sendi punya kesempatan untuk pulih secara alami. Untuk itu, pastikan Anda mendapat waktu istirahat yang cukup 7-8 jam sehari agar otot bisa pulih dengan baik.

    4. Perhatikan Pola Makan

    Mengonsumsi makanan sehat adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Asupan makanan bergizi kaya protein, kalsium, dan vitamin D membantu memperkuat tulang dan mendukung perbaikan otot.

    5. Konsumsi rheumacyl ORALINU Herbal Terstandar

    Selain langkah-langkah di atas, Anda bisa melengkapi rutinitas dengan mengkonsumsi rheumacyl ORALINU Obat herbal terstandar yang terbukti secara ilmiah membantu meredakan pegal linu, nyeri sendi, sakit otot pinggang, maupun encok.

    Dalam bentuk cair praktis kemasan sachet, rheumacyl ORALINU dapat diminum langsung atau dicampur 50 ml air hangat. Cukup konsumsi sebelum tidur, agar ketika bangun badan segar kembali dan lebih siap menghadapi kesibukan esok hari.

    Dengan mengkombinasikan gaya hidup sehat dan dukungan herbal yang tepat, keluhan pegal linu bisa lebih terkendali, sehingga tubuh tetap siap menghadapi padatnya aktivitas harian.

    Saat ini, rheumacyl ORALINU bisa didapatkan di Tempostore, Tempo Scan Herbal Store, dan Tempomart.

    (akd/akd)

  • Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Viral Tren ’10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat’, Awas Ini Wanti-wanti Dokter Gizi

    Jakarta

    Belakangan media sosial diramaikan oleh unggahan seorang ibu hamil yang membagikan vlog memasak dengan anggaran hanya Rp 10 ribu per hari. Lebih mengejutkan lagi, dari uang belanja tersebut, ia masih bisa menabung.

    Video itu pun menuai pro dan kontra. Sebagian warganet menilai Rp 10 ribu cukup untuk memenuhi kebutuhan makan sehari, sementara yang lain menyoroti sisi kelam di baliknya.

    Bagi mereka yang setuju, uang Rp 10 ribu dinilai cukup untuk membeli bahan sederhana seperti tempe dan kangkung sebagai menu harian. Namun, pihak yang menolak berpendapat jumlah tersebut tidak realistis, apalagi jika memperhitungkan kebutuhan lain seperti listrik, gas, serta bumbu pelengkap masakan.

    Spesialis gizi klinik dr Ardian Sandhi Pramesti, SpGK menjelaskan, dari sisi gizi, anggaran Rp 10 ribu per hari memang mungkin saja digunakan untuk sekali makan satu orang, tetapi sangat terbatas dan bergantung pada pilihan bahan pangan murah serta lokasi tempat tinggal.

    Namun, jika jumlah tersebut digunakan untuk memenuhi tiga kali makan dalam sehari, tantangannya jauh lebih besar. Harga bahan makanan pokok seperti beras, sayuran, dan sumber protein kini meningkat akibat inflasi pangan di Indonesia.

    Kondisi ini, lanjutnya, sering kali memaksa seseorang untuk mengorbankan keragaman nutrisi, dengan menu yang cenderung monoton, rendah protein hewani berkualitas, serta minim vitamin dan mineral dari buah.

    “Seharusnya memenuhi AKG harian (sekitar 1500-2000 kalori untuk dewasa, dengan 15-20% protein, 50-60% karbohidrat, dan sisanya lemak sehat plus mikronutrien). Sehingga jika pola makan dengan budget Rp10.000 sehari berlangsung terus menerus, ada risiko malnutrisi yang signifikan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, atau balita,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (9/10/2025).

    Menurut dr Ardian, rendahnya keragaman pangan, misalnya terlalu bergantung pada nasi dan sayur murah tanpa tambahan protein hewani, dapat menyebabkan defisiensi vitamin A, zat besi, dan zinc. Terlebih pada ibu hamil dan menyusui, kekurangan asupan gizi dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, yang memiliki risiko stunting 1,6 kali lebih besar.

    Selain stunting, kondisi gizi buruk juga bisa memicu wasting (penurunan berat badan akut), gangguan kognitif, dan penurunan imunitas yang dapat meningkatkan infeksi seperti diare yang memperburuk kondisi malnutrisi.

    “Berhemat memang baik dan bijak, namun jangan sampai mengorbankan kesehatan gizi keluarga, karena investasi pada nutrisi hari ini mencegah biaya pengobatan yang lebih besar di masa depan,” imbuhnya lagi.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Ibu Hamil Boleh Olahraga Nggak, Sih?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

    10 Ribu di Tangan Istri yang Tepat

    5 Konten

    Tren viral ’10 ribu di tangan istri yang tepat’ memantik kontroversi. Ada yang menyikapinya sebagai humor saja, tapi realitanya memang ironis dengan kondisi kecukupan gizi yang masih jauh panggang dari api.

    Konten Selanjutnya

    Lihat Koleksi Pilihan Selengkapnya

  • 3 Waktu Terbaik Konsumsi Telur untuk Turunkan Berat Badan

    3 Waktu Terbaik Konsumsi Telur untuk Turunkan Berat Badan

    JAKARTA – Telur termasuk makanan yang kaya akan nutrisi, mulai dari protein, vitamin, dan mineral. Kandungan protein dalam telur dapat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sehingga mengurangi keinginan untuk makan berlebih.

    Hal tersebut membuat telur cocok dijadikan salah satu menu makanan untuk diet atau menurunkan berat badan. Namun, terdapat beberapa waktu terbaik untuk mengonsumsi telur sehingga dapat membantu proses penurunan berat badan lebih maksimal, sebagai berikut ini.

    1. Saat sarapan

    Dikutip dari Times of India, pada Rabu, 8 Oktober 2025, sarapan merupakan waktu terbaik mengonsumsi telur untuk menurunkan berat badan. Ini karena mengonsumsi telur di pagi hari dapat membantu mengatur nafsu makan dan mencegah makan yang berlebihan di siang hari.

    Kandungan protein dalam telur dapat merangsang dengan baik hormon kenyang pada tubuh dan menstabilkan gula darah. Konsumsi telur saat sarapan juga membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga energi tetap stabil sepanjang hari.

    2. Setelah berolahraga

    Telur juga sangat baik dikonsumsi setelah berolahraga, karena kandungan protein dan asam aminonya yang tinggi. Konsumsi telur setelah berolahraga bisa mendukung perbaikan dan pertumbuhan otot yang rusak selama latihan.

    Terdapat beberapa manfaat mengonsumsi telur setelah berolahraga, di antaranya adalah dapat memperbaiki otot, mengurangi nyeri otot, mendukung penurunan lemak sekaligus mempertahankan massa otot, hingga membuat tubuh lebih efisien dalam membakar lemak serta membangun kekuatan.

    3. Pada malam hari

    Malam hari juga menjadi waktu terbaik untuk mengonsumsi telur saat program menurunkan berat badan. Telur bisa dijadikan sebagai makanan ringan kaya protein di malam hari.

    Komponen triptofan dan melatonin dalam telur dapat mendorong relaksasi dan memperbaiki kualitas tidur. Seperti diketahui, tidur yang berkualitas sangat penting dalam pengelolaan berat badan.

    Dengan demikian, manfaat mengonsumsi telur di malam hari adalah membantu tidur lebih nyenyak, memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tanpa tambahan karbohidrat berlebih, serta membantu mengurangi rasa lapar.

    Meski memiliki banyak manfaat, konsumsi telur juga harus pada batas yang wajar. Untuk orang sehat, makan hingga tujuh butir telur selama seminggu masih aman, sedangkan orang dengan kondisi kesehatan tertentu seperti koleterol tinggi, sebaiknya konsultasi dahulu dengan dokter untuk batas makan telur setiap harinya.

  • Ahli Buktikan Long COVID Nyata! Pasien Bisa Alami ‘Kabut Otak’

    Ahli Buktikan Long COVID Nyata! Pasien Bisa Alami ‘Kabut Otak’

    Jakarta

    Para ilmuwan mengatakan mereka akhirnya menemukan penyebab brain fog atau kabut otak pada orang-orang dengan long COVID-19. Itu merupakan kondisi saat pasien masih merasakan gejala COVID-19 berkepanjangan, meski statusnya sudah dinyatakan negatif.

    Temuan ini dapat menjelaskan mengapa jutaan orang terus mengalami masalah memori dan konsentrasi berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun setelah terinfeksi.

    Di Inggris, diperkirakan 1,9 juta orang hidup dengan long COVID, yang terdiri dari kelelahan, sesak napas, dan nyeri sendi. Tetapi, salah satu yang paling melemahkan adalah kabut otak.

    Kabut otak merupakan masalah kognitif, termasuk daya ingat yang buruk, berpikir lebih lambat, dan kesulitan fokus, yang mempengaruhi lebih dari 80 persen orang yang pernah terinfeksi COVID-19.

    Hingga saat ini, para peneliti menduga COVID-19 dapat memicu perubahan struktural di otak, tetapi belum dapat menentukan penyebab molekulernya.

    Kini, para ilmuwan Jepang telah mengembangkan cara untuk secara langsung memvisualisasikan reseptor kunci di otak yang terkait dengan memori dan pembelajaran. Ini dilakukan untuk mengungkap apa yang mungkin mendasari masalah tersebut.

    Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Brain Communications, para peneliti mengamati reseptor AMPAR, protein pada permukaan sel otak yang membantu mengirimkan sinyal yang terlibat dalam pembelajaran dan memori.

    Aktivitas abnormal pada AMPAR sebelumnya dikaitkan dengan kondisi, seperti depresi, gangguan bipolar, dan demensia. Dengan menggunakan pemindaian otak tingkat lanjut, para peneliti membandingkan 30 pasien COVID-19 jangka panjang dengan 80 relawan sehat dan menemukan peningkatan aktivitas AMPAR yang signifikan, di antara mereka yang memiliki gejala kognitif.

    Semakin parah kabut otak, maka semakin padat aktivitas reseptornya. Hal ini menunjukkan adanya hubungan biologis yang jelas dengan COVID-19 jangka panjang, dan target potensial untuk pengobatan di masa mendatang.

    “Temuan kami dengan jelas menunjukkan bahwa kabut otak COVID-19 jangka panjang harus diakui sebagai kondisi klinis yang sah,” beber Profesor Takuya Takahashi, seorang pakar mekanisme molekuler dan rekan penulis studi, dikutip dari Daily Mail.

    “Hal ini dapat mendorong industri perawatan kesehatan untuk mempercepat pengembangan pendekatan diagnostik dan terapeutik untuk gangguan ini,” sambungnya.

    Tim tersebut berhasil membedakan setiap pasien long COVID dari kelompok kontrol yang sehat menggunakan teknik pencitraan otak baru mereka, sebuah terobosan potensial untuk diagnosis.

    Para peneliti kini berharap teknologi ini dapat membantu mengembangkan pengobatan yang menekan aktivitas AMPAR, sehingga mengurangi kabut otak pada pasien di masa mendatang.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/naf)

  • Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Tiga Ilmuwan Raih Nobel Kimia 2025 Berkat Material Revolusioner Penangkap Karbon dan Air

    Bisnis.com, JAKARTA – Tiga ilmuwan, Susumu Kitagawa, Richard Robson, dan Omar Yaghi, meraih Hadiah Nobel Kimia 2025 atas pencapaian mereka dalam mengembangkan bentuk baru arsitektur molekuler yang menghasilkan material revolusioner.

    Temuan ini diyakini mampu membantu manusia menghadapi tantangan besar seperti perubahan iklim dan kekurangan air bersih.

    Melansir Reuters, Rabu (8/10/2025), ketiga penerima penghargaan tersebut berhasil menciptakan struktur molekul berpori dengan ruang luas yang memungkinkan aliran gas dan bahan kimia, serta dapat dimanfaatkan untuk mengekstraksi air dari udara gurun, menangkap karbon dioksida, dan menyimpan gas beracun secara aman.

    Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia menjelaskan, beberapa material yang dikembangkan memiliki luas permukaan luar biasa besar. Satu kubus kecil seukuran gula pasir bisa memiliki area setara satu lapangan sepak bola.

    “Material ini bisa diibaratkan seperti tas Hermione dalam cerita Harry Potter, yang mampu menyimpan volume gas sangat besar di ruang yang amat kecil,” ujar anggota Komite Nobel Kimia Olof Ramstrom.

    Hadiah Nobel yang telah berusia lebih dari seabad ini diserahkan oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia. Para pemenang akan berbagi hadiah sebesar 11 juta krona Swedia (sekitar Rp19,4 miliar) dan kehormatan meraih salah satu penghargaan ilmiah paling prestisius di dunia.

    Dalam konferensi pers Nobel, Kitagawa yang merupakan profesor di Universitas Kyoto, Jepang, mengungkapkan rasa syukurnya.

    “Impian saya adalah menangkap dan memisahkan udara—misalnya menjadi karbondioksida, oksigen, atau air—lalu mengubahnya menjadi material berguna dengan energi terbarukan,” katanya.

    Sementara itu, Robson merupakan profesor di Universitas Melbourne, Australia, sementara Yaghi mengajar di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat.

    Melalui pengembangan metal-organic frameworks (MOFs), ketiganya dinilai telah membuka babak baru dalam dunia kimia dengan menciptakan peluang besar untuk menjawab berbagai krisis global, ujar Akademi dalam pernyataannya.

    Hadiah Nobel Kimia menjadi penghargaan ketiga yang diumumkan tahun ini setelah bidang kedokteran dan fisika, dengan Nobel Sastra dijadwalkan menyusul pada Kamis.

    Penghargaan Nobel sendiri didirikan melalui wasiat penemu dan pengusaha asal Swedia, Alfred Nobel, dan telah diberikan sejak tahun 1901, dengan beberapa kali terhenti akibat perang dunia.

    Nobel, yang juga seorang kimiawan, mengumpulkan kekayaannya dari penemuan dinamit pada abad ke-19. Adapun penghargaan Nobel Ekonomi merupakan tambahan yang didanai oleh bank sentral Swedia.

    Meski kerap berada di bawah bayang-bayang Nobel Fisika, Sastra, dan Perdamaian, Nobel Kimia tetap menjadi ajang pengakuan bagi penemuan-penemuan yang mengubah dunia—mulai dari fisi nuklir hingga teknik sekuensing DNA.

    Tahun lalu, penghargaan ini diberikan kepada ilmuwan Amerika David Baker dan John Jumper, serta ilmuwan Inggris Demis Hassabis, atas riset mereka dalam menguraikan struktur dan rekayasa protein yang membuka jalan bagi terobosan baru dalam pengembangan obat.