Pria Ngaku Nabi dan Bikin Gaduh di Terminal Purabaya Ternyata ODGJ

Pria Ngaku Nabi dan Bikin Gaduh di Terminal Purabaya Ternyata ODGJ

Surabaya (beritajatim.com) — Warganet tengah ramai memperbincangkan sebuah video yang menampilkan seorang pria diusir dari bus di Terminal Purabaya, Bungurasih, Sidoarjo.

Dalam rekaman berdurasi singkat itu, pria tersebut tampak membuat kegaduhan sambil mengaku sebagai seorang nabi di hadapan para penumpang. Aksinya membuat situasi di dalam bus memanas hingga kru terpaksa menyeretnya keluar demi menjaga ketertiban.

Humas Terminal Tipe A (TTA) Purabaya, Sarah Abigail, membenarkan insiden yang terjadi pada Jumat (14/11) malam tersebut. Peristiwa itu berlangsung di jalur 4 area shelter keberangkatan, saat sejumlah bus tengah bersiap meninggalkan terminal.

“Kejadiannya memang terjadi di Terminal Purabaya, tepatnya hari Jumat di jalur 4 shelter keberangkatan,” ujar Sarah saat dikonfirmasi, Senin (17/11).

Menurut Sarah, pria yang identitasnya belum diketahui itu diketahui sebagai Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Tanpa alasan jelas, ia tiba-tiba masuk ke dalam bus yang sudah penuh penumpang. Kehadirannya langsung menimbulkan kegaduhan karena ia berteriak, mengaku seorang nabi, hingga memicu ketakutan di antara para penumpang.

Melihat situasi tidak kondusif, kru bus berinisiatif menenangkan penumpang dan meminta pria tersebut keluar. Namun, upaya persuasif tidak membuahkan hasil hingga terpaksa dilakukan tindakan pengamanan.

“Pada pukul 20.00, tim keamanan menerima laporan adanya ODGJ yang mengganggu keamanan penumpang dan kru, bahkan mengajak berkelahi. Untuk menjaga kenyamanan, kami mengamankan yang bersangkutan dengan mengeluarkannya melalui pintu keluar Waru,” jelas Sarah.

Ia menambahkan, informasi bahwa pria tersebut merupakan ODGJ diperoleh dari laporan para pengguna terminal yang mengenali perilaku dan keberadaannya di area Purabaya selama beberapa hari terakhir.

“ODGJ itu laporan dari orang-orang di terminal. Makanya kita amankan karena membuat keributan di dalam bus,” ujarnya.
Meski demikian, Sarah mengaku belum mengetahui dengan pasti ke mana pria itu pergi setelah diamankan. Petugas hanya mengarahkan pria tersebut keluar area terminal mengingat situasi saat itu cukup berisiko. Selain sedang turun hujan, kondisi pria tersebut dikhawatirkan dapat kembali membuat keributan apabila tetap berada di area peron.

“Kemarin diamankan ke pintu keluar saja. Mungkin karena berisiko, dan kondisi saat itu juga sedang hujan,” kata Sarah. (fyi/ted)