Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

Pria Muda di Jombang Tewas Disambar Petir saat Gerimis

Jombang (beritajatim.com) – Suasana tenang di Dusun Santren, Desa Jarak Kulon, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, berubah menjadi kepanikan pada Minggu sore, 1 Juni 2025. Seorang pria ditemukan meninggal dunia akibat tersambar petir saat hujan gerimis mengguyur area persawahan tempat ia berada.

Korban diketahui bernama Adi Priyanto, pria berusia 28 tahun, warga Dusun Jarak, Desa Jarak Kulon. Adi merupakan seorang karyawan swasta yang sore itu berada di sawah bersama ibunya, Jamilatun, untuk suatu keperluan keluarga.

Menurut penuturan Jamilatun, mereka tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB saat cuaca mulai mendung dan gerimis. “Saya sempat mengajak anak saya berteduh di rumah warga yang tak jauh dari sawah. Tapi dia menolak dan tetap ingin berada di sawah,” ucap Jamilatun mengenang.

Tak lama setelah percakapan itu, suara petir menggelegar disertai kilatan cahaya yang menyambar area persawahan. Dari pandangan Jamilatun, sosok tubuh terlihat terpelanting di antara kilat tersebut. Ia mengaku panik dan memutuskan kembali ke rumah.

Di sisi lain, seorang saksi mata, Sutrisno (68), yang merupakan pemilik lahan tempat kejadian berlangsung, melihat secara langsung detik-detik tragis itu. Sutrisno menyaksikan Adi tersambar petir dan jatuh ke aliran sungai kecil selebar satu meter yang membelah area sawah.

Karena ketakutan, Sutrisno segera berlari ke pemukiman warga di Dusun Santren untuk meminta pertolongan. Tak lama, ia kembali ke lokasi bersama lima orang warga. Di sana, mereka menemukan tubuh Adi sudah dalam posisi telentang di aliran sungai kecil. Warga segera mengangkat tubuh korban dan membawanya ke rumah duka.

Keluarga korban bersama warga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Jogoroto. Pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan awal. Berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan selain luka akibat sambaran petir.

Musibah ini menjadi pengingat betapa pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi alam, terutama saat berada di ruang terbuka seperti sawah. Kehilangan Adi Priyanto membawa duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. [suf]