Preview Piala Dunia 2022: Korsel vs Ghana

28 November 2022, 10:26

KOREA Selatan (Korsel) seharusnya memenangkan pertandingan pertama mereka di Piala Dunia 2022 melawan Uruguay karena menjadi tim yang bermain lebih bagus dan menekan. Kekurangan mereka adalah kurang klinis saja.

Kini, menghadapi Ghana, Korsel harus menemukan kembali unsur klinis dalam serangan mereka, walaupun Ghana juga akan menjalani pertandingan ini dengan koreksi relatif sama dengan Korea.

Bermain pada Piala Dunia kesebelasnya, Korsel mengawali petualangan di Piala Dunia dengan imbang 0-0 melawan Uruguay. Saat itu pemainan mereka hidup sekali.

Baca juga: Preview Piala Dunia 2022: Portugal vs Uruguay

Namun, sekalipun menciptakan banyak peluang, mereka memiliki kekurangan dalam menyelesaikan peluang sampai tidak satu pun dari peluang-peluang mereka itu tepat sasaran.

Korsel cenderung terlalu mengandalkan gelandang serang dan kapten Son Heung-min, yang perlahan beradaptasi kembali setelah operasi wajah baru-baru ini. Tapi dalam pertandingan pertama itu, Son tidak banyak memberikan dampak kepada timnya.

Meskipun demikian pelatih Paulo Bento senang kepada agresivitas yang ditunjukkan skuatnya saat melawan Uruguay yang berpengalaman.

Bento, kini, berharap profil permainan yang sama dimunculkan timnya kala menjawab tantangan Ghana malam nanti dan Portugal, empat hari setelah itu.

Korsel seri tanpa gol kala melawan Uruguay untuk sama-sama memetik satu poin dalam klasemen Grup H yang dipuncaki Portugal setelah mengalahkan Ghana 3-2.

Untuk pertandingan di Education City Stadium di Al Rayyan itu, Bento harap-harap cema menantikan kesiapan bek Kim Min-jae setelah mengalami cedera pada pertandingan pembuka.

Akan halnya Ghana, yang menjadi tim Afrika pertama yang mencetak gol di Piala Dunia 2022, seharusnya masuk gelanggang dengan kebanggaan dan kepercayaan diri yang tinggi.

Itu karena saat melawan Portugal, mereka bermain bagus dan percaya diri, terutama pada babak kedua.

Ghana mencapai perempat final Piala Dunia 2010 dan mereka tentu saja ingin mengulangi pencapaian itu dalam Piala Dunia Qatar. 

Guna mewujudkan ini mau tidak mau mereka harus mengalahkan Korsel karena jika kalah bukan saja menutup peluang itu, namun juga bisa menjadi pintu untuk angkat koper lebih cepat dari turnamen ini.

Setelah tampil menyedihkan di Piala Afrika tahun ini saat mereka tersingkir pada babak penyisihan grup setelah hanya mengumpulkan satu poin, Ghana berharap menjalankan semua skenario sepak bolanya jauh lebih cerah dan cemerlang.

“Sekarang, kami harus menang dan kami berada dalam tekanan, tetapi begitu juga mereka,” kata pelatih Ghana Otto Addo.

Sementara itu, kapten mereka, Andre Ayew, percaya Ghana akan berhasil karena selama ini selalu keluar dari situasi sulit.

“Kami harus tetap tenang, rileks, dan meningkatkan performa kami. Kami mesti berusaha mencetak gol lebih banyak dan menghindari kebobolan,” kata pemain berusia 32 tahun itu.

Prediksi sebelas pemain pertama

Korea Selatan (4-2-3-1): Kim Seung-gyu; Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, Kim Jin-su; Jung Woo-young, Hwang In-beom; Na Sang-ho, Lee Jae-sung, Son Heung-min; Hwang Ui-jo

Ghana (4-2-3-1): Lawrence Ati Zigi; Alidu Seidu, Daniel Amartey, Alexander Djiku, Baba Rahman; Thomas Partey, Sales Abdul Samed; Osman Bukari, Mohammed Kudus, Andre Ayew; Inaki Williams

Skenario pertandingan

Kedua tim akan tampil habis-habisan seolah ini partai final. Tujuannya hanya satu, memenangkan pertandingan ini.

Tidak heran jika konklusinya adalah mereka memasang formasi yang sangat agresif. Kedua tim kemungkinan besar memasang empat pemain berkarakter menyerang di lini depan.

Di pihak Korsel, tim serang itu mereka akan terdiri dari Na Sang-ho, Lee Jae-sung, Son Heung-min, dan ujung tombak Hwang Ui-jo.

Sekalipun tidak terlalu istimewa saat pertandingan pertama melawan Uruguay, Son Heung-min, yang sudah sembuh dari cedera namun masih diharuskan mengenakan masker pelindung wajah kala melawan Uruguay, telah menjadi pendorong semangat yang tinggi untuk timnya.

Namun, pelatih Paulo Bento masih mengkhawatirkan striker Hwang Hee-chan yang mengalami masalah pada hamstring sehingga kembali absen saat melawan Ghana ini.

Selebihnya, Bento tak menghadapi masalah seperti itu sehingga bisa memasang semua pemain yang paling siap dimainkan yang kemungkinan besar tidak banyak berubah dari skuad yang menghadapi Uruguay.

Kuartet pertahanan Kim Moon-hwan, Kim Min-jae, Kim Young-gwon, dan Kim Jin-su akan melindungi Kim Seung-gyu yang mengawal gawang Korsel, baik dari serangan Ghana dari tengah maupun dari kedua sayap.

Sedangkan Jung Woo-young dan Hwang In-beom akan kembali berduet di lapangan tengah untuk memberikan keseimbangan kepada tim baik saat melindungi para bek maupun saat membantu merancang serangan untuk kuartet serang pimpinan Son Heung-min dan Hwang Ui-jo.

Akan halnya Ghana, pelatih Otto Addo bakal memasang formasi yang lebih agresif dari tim yang dikalahkan Portugal 2-3.

Titik tekannya akan berpijak kepada sistem yang lebih berorientasi menyerang ketimbang yang cenderung menekankan pertahanan yang kuat seperti mereka tampilkan saat melawan Portugal.

Perubahan ini mutlak dilakukan agar Ghana menang yang bisa menghidupkan asa mereka untuk bertahan guna menembus fase gugur. Konsekuensinya, Bintang Hitam akan memasang komposisi tradisional di lini belakangnya dengan dua bek dan dua bek sayap.

Jika perubahan seperti itu yang dilakukan Addo maka Mohammed Salisu terancam kehilangan tempat, sedangkan Osman Bukari akan didorong lebih ke depan untuk memainkan peran yang lebih menyerang.

Bukari akan menempati posisi sayap bersama Andre Ayew untuk mengapit Mohammed sebagai false nine di belakang Inaki Williams yang menjadi ujung tombak tunggal.

Ayew yang bermain bagus saat kalah melawan Portugal memang sempat dihadapkan kepada masalah cedera, namun dia akan tetap menjadi salah satu starter Ghana.

Selebihnya pelatih Otto Addo tetap menurunkan pemain-pemain yang masuk skuat saat menghadapi Portugal.

Statistik penting kedua tim

Ghana memimpin statistik menang kalah dengan ulan 4-3 dalam tujuh pertemuannya dengan Korsel sebelum ini, dan semuanya terjadi pada pertandingan persahabatan internasional.

Kedua negara pertama kali bertemu pada 1982 di Kuala Lumpur, Malaysia, dan terakhir menjelang Piala Dunia Brasil 2014 saat Ghana menang telak 4-0 berkat hattrick Jordan Ayew.

Korsel adalah satu-satunya negara Asia yang mencapai semifinal Piala Dunia ketika menjadi tuan rumah edisi 2002, sementara Ghana menjadi satu dari tiga negara Afrika yang melangkah lebih jauh dari sekadar fase grup sampai berhasil mencapai perempat final pada 2010.

Korsel menjadi tim Asia yang paling sering tampil dalam putaran final Piala Dunia dengan sebelas penampilan. Yang pertama mereka lakukan adalah pada edisi 1954, namun sejak 1986 mereka sudah 10 kali berturut-turut masuk putaran final.

Ghana menjadi tim Afrika ketiga yang dihadapi Korea Selatan dalam turnamen Piala Dunia. Sebelumnya mereka diimbangi Nigeria pada 2006 dan dikalahkan Aljazair pada 2014.

Satu-satunya tim AFC yang pernah dihadapi Ghana sebelumnya adalah Australia pada Piala Dunia 2010 ketika saat itu berakhir imbang 1-1.

Ghana tampil pertama kali dalam Piala Dunia pada 2006 dan putaran final kali ini adalah yang keempat kalinya bagi Ghana.

Bintang Hitam menjuarai Piala Afrika keempatnya sebelum dinyatakan lolos ke putaran final Piala Dunia pertamanya. (Ant/OL-1)

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Provinsi

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi