Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto telah merestui rencana menjadikan Rempang di Kepulauan Riau sebagai kawasan transmigrasi. Namun, Prabowo mengingatkan agar pembangunan di Rempang dilakukan dengan pendekatan win-win solution, tanpa ada tindakan sewenang-wenang dari pemerintah.
“Saya sudah sampaikan terkait Rempang ini pada 19 Februari 2025. Presiden telah menyetujui. Pesan beliau hanya satu, menteri transmigrasi harus menerapkan win-win solution. Jangan sampai rakyat terabaikan, tetapi juga tidak boleh ada kesewenang-wenangan,” ujar Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman Suryanagara di kantor Kementerian Transmigrasi, Jakarta Selatan, Senin (24/3/2025).
Iftitah menegaskan Rempang akan menjadi kawasan prioritas dalam program transmigrasi nasional. Wilayah ini memiliki potensi besar karena kaya akan sumber daya alam (SDA), termasuk pasir silika yang dapat dimanfaatkan untuk produksi panel surya dan semikonduktor, bahan utama dalam pembuatan chip untuk ponsel dan komputer.
Menurutnya, Rempang, Batam, dan Galang merupakan etalase Indonesia. Ia menyoroti Indonesia telah lama menunggu Batam berkembang menjadi kota maju, namun hingga kini masih tertinggal dibandingkan dengan Singapura.
“Bagi kami, Batam, Rempang, dan Galang adalah etalase Indonesia. Kita sudah bertahun-tahun menunggu Batam berkembang pesat, tetapi hingga kini masih tertinggal 60 tahun dari Singapura,” tegasnya.
Batam-Rempang-Galang telah diusulkan sebagai kawasan transmigrasi dengan total luas lahan mencapai 78.474 hektare. Pemerintah berharap program ini dapat mempercepat pembangunan di wilayah tersebut sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.