Presiden Prabowo Subianto: Ciri Negara Gagal Adalah Tentara dan Polisi yang Gagal

Presiden Prabowo Subianto: Ciri Negara Gagal Adalah Tentara dan Polisi yang Gagal

Jakarta, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa TNI dan Polri merupakan institusi yang menjadi cerminan dari Indonesia sebagai sebuah negara.

Hal ini Prabowo sampaikan saat memberikan arahan dalam rapat pimpinan (Rapim) TNI-Polri di The Tribrata, Jalan Dharmawangsa III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Menurut Prabowo, TNI dan Polri adalah dua institusi yang merupakan wujud dari kehadiran negara, penegakan kedaulatan, eksistensi negara, Undang-Undang Dasar 1934, undang-undang, keputusan dan peraturan presiden, hingga wujud dari peraturan-peraturan pemerintah.

Prabowo menyebut semua produk dan rencana dari pemerintah tidak akan ada artinya jika tidak ditegakkan atau tidak diimpelementasikan. Oleh karena itu, kepala negara menilai salah satu ciri kesuksesan negara dapat dilihat dari peran personel tentara dan polisi yang juga memiliki fungsi untuk menegakkan produk-produk pemerintah itu.

“Saudara-saudara sekalian, karena itu biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan tentara dan polisi adalah bagian dari negara yang memiliki suatu kekuasaan khusus untuk memegang monopoli fisik dan monopoli senjata. Kekuasaan besar tersebut, katanya, dimandatkan rakyat kepada seluruh personel TNI-Polri.

“Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi, dan rakyat memberi kuasa kepada tentara dan polisi untuk memegang monopoli senjata,” ujar Prabowo.

Dengan kepercayaan sebesar itu, Prabowo menegaskan bahwa seluruh personel TNI-Polri harus melakukan pengabdian setinggi-tingginya kepada rakyat. Prabowo juga tegas mendorong TNI-Polri untuk rela berkorban demi kepentingan rakyat.

“Diberi kekuasaan ke saudara artinya rakyat kita menuntut dari saudara-saudara dedikasi yang sangat tinggi, pengorbanan yang sangat tinggi, bahkan bisa disebut begitu. Saudara menerima mandat tersebut, menerima kekuasaan tersebut, saudara-saudara sebenarnya sudah menyerahkan jiwa dan ragamu kepada bangsa dan rakyat,” ungkap Prabowo.