JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memberikan pernyataan mengejutkan dalam pidatonya di hadapan mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Rabu 19 Desember. Presiden menyatakan bahwa para koruptor yang mengembalikan uang hasil curiannya kepada negara akan diberi kesempatan untuk bertobat.
“Saya memberi kesempatan untuk tobat. Hei, para koruptor atau yang pernah merasa mencuri dari rakyat, kalau kalian kembalikan yang kalian curi, ya mungkin kita maafkan. Tetapi, kembalikan dong,” tegas Presiden di Gedung Al-Azhar Conference Center.
Prabowo menjelaskan bahwa kesempatan bertobat ini diberikan dalam kurun waktu tertentu yang tidak disebutkan secara spesifik. Menurutnya, cara pengembalian dana pun bisa dilakukan dengan diam-diam.
“Nanti kita beri kesempatan cara mengembalikannya. Kalau kalian ingin mengembalikan secara diam-diam agar tidak ketahuan, silakan. Yang penting, bertobat dan kembalikan kepada negara,” ujarnya.
Dalam pidato yang sama, Presiden Prabowo juga menyampaikan pesan tegas kepada aparatur negara. Ia meminta mereka untuk memenuhi kewajiban kepada bangsa dan negara sesuai fasilitas yang telah diterima.
“Hai kalian yang sudah menerima fasilitas dari bangsa dan negara, bayarlah kewajibanmu. Kalau kalian taat hukum dan melaksanakan tugas dengan baik, kita bisa menghadapi masa depan bersama. Tetapi kalau kalian terus bandel, apa boleh buat, hukum akan ditegakkan,” kata Prabowo, disambut tepuk tangan meriah dari mahasiswa.
Presiden menambahkan bahwa kesetiaan aparatur negara harus sepenuhnya kepada bangsa, negara, dan rakyat Indonesia. Ia pun berjanji akan membersihkan aparat pemerintahan jika ditemukan ketidaksetiaan atau pelanggaran hukum.
“Kalau kalian setia kepada rakyat, ayo kita bekerja sama. Kalau tidak, percayalah, saya akan bersihkan aparat Republik Indonesia,” tegasnya.
Prabowo mengaku yakin rakyat mendukung langkah-langkahnya untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab.
“Saya percaya, rakyat Indonesia berada di belakang saya,” pungkasnya.
Pidato ini disampaikan di tengah rangkaian lawatan Presiden Prabowo ke Mesir pada 17–19 Desember 2024. Selain bertemu dengan mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar, Presiden juga melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Kepresidenan Al-Ittihadiya, Kairo.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin membahas peluang kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pendidikan, olahraga, kebudayaan, dan pertahanan. Prabowo dan El-Sisi sepakat untuk segera merampungkan perjanjian kerja sama pertahanan (Defense Cooperation Agreement/DCA) antara kedua negara.
Kegiatan di Universitas Al-Azhar ditutup dengan interaksi hangat antara Presiden Prabowo dan mahasiswa Indonesia yang hadir. Ratusan mahasiswa berbaris di lorong dan pelataran kampus untuk melepas kepergian Presiden sembari bertepuk tangan.
Pidato Presiden yang menyinggung korupsi dan integritas aparatur negara menuai beragam tanggapan dari publik, dengan sebagian besar menilai langkah ini sebagai upaya untuk mendorong rekonsiliasi dan pemberantasan korupsi secara tegas namun manusiawi.