Presiden Korsel Dorong Kolaborasi APEC Hadapi Disrupsi dan Ketidakpastian Ekonomi

Presiden Korsel Dorong Kolaborasi APEC Hadapi Disrupsi dan Ketidakpastian Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung menyerukan penguatan kerja sama dan solidaritas antarnegara anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di tengah perubahan cepat tatanan ekonomi global.

Dalam pidatonya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 di Gyeongju, Kamis (30/10/2025), Lee menegaskan kolaborasi dan kepercayaan antaranggota APEC dapat menjadi solusi menghadapi ketidakpastian ekonomi dunia dan disrupsi teknologi.

“APEC telah membuktikan kekuatan kerja sama, solidaritas, dan saling percaya. Nilai-nilai itu harus kembali menjadi pijakan kita di tengah perubahan global yang kian dinamis,” ujarnya dikutip dari siaran langsung yang disiarkan dari kanal YouTube APEC 2025.

Menurut Lee, dunia kini berada pada“titik balik penting dalam sistem perdagangan internasional, di mana tatanan perdagangan bebas menghadapi tekanan, dan arus investasi global melemah akibat meningkatnya ketidakpastian ekonomi.

Dia juga menyoroti revolusi teknologi yang dipimpin kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) sebagai peluang sekaligus tantangan besar bagi ekonomi dunia.

“Teknologi menghadirkan risiko dan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, seperti perjalanan APEC selama ini, jawaban atas krisis terletak pada kolaborasi,” kata Lee.

Lee juga mengingatkan meskipun tiap negara memiliki kepentingan berbeda, semangat untuk mencapai kemakmuran bersama harus menjadi tujuan utama. Dia menuturkan, kerja sama lintas batas bukan hanya idealisme, tetapi kebutuhan agar semua anggota dapat melangkah menuju masa depan yang lebih baik.

Lee juga menyinggung pentingnya tema KTT APEC tahun ini, yakni Connection, Innovation, and Prosperity for a Sustainable Future, yang disebutnya sejalan dengan semangat Putrajaya Vision 2040—peta jalan jangka panjang APEC menuju pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan.

Dia menambahkan, sebagai salah satu anggota pendiri, Korea Selatan turut meletakkan dasar kelembagaan APEC melalui Deklarasi Seoul 1991 dan mendorong liberalisasi perdagangan kawasan lewat Peta Jalan Busan 2005.

Lee melanjutkan, sejak APEC berdiri, total PDB gabungan kelompok tersebut telah tumbuh lima kali lipat. Sementara itu,  volume perdagangan gabungan negara-negara anggota APEC telah meningkat sepuluh kali lipat. 

“Di atas fondasi pertumbuhan kolektif yang kuat ini, Korea Selatan juga telah berkembang menjadi salah satu kekuatan ekonomi terkemuka dunia. Saya berharap semangat APEC—yakni kerja sama, solidaritas, dan saling percaya—akan kembali bersinar terang di Gyeongju kali ini,” pungkasnya.