Meski emas masih berada dalam tren naik yang solid, beberapa analis mengingatkan investor agar bersiap menghadapi volatilitas seiring aksi ambil untung di level harga tinggi.
Reli singkat emas di atas USD 3.700 per ons pekan ini telah mendorong kenaikan harga lebih dari 40% sejak awal tahun, menjadi kenaikan tahunan terkuat sejak akhir 1970-an.
“Para trader emas, yang melihat kenaikan sejak awal tahun dan jalur kebijakan moneter The Fed yang kini lebih jelas, memandang ini sebagai peluang untuk mengambil keuntungan,” ujar Chief Investment Officer di Zaye Capital Markets, Naeem Aslam.
Hal ini jelas telah memicu aksi jual pada harga logam mulia ini. Akibatnya, Aslam yakin besar kemungkinan kita akan melihat konsolidasi harga. Namun, Aslam menambahkan bahwa emas akan sangat sensitif terhadap data inflasi pekan depan.
“Jika inflasi terbukti lebih sulit dikendalikan dari perkiraan, atau jika muncul berita politik baru yang memicu volatilitas, emas bisa dengan cepat bergerak ke kisaran USD 3.750–USD 3.800,” pungkas Aslam.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721215/original/050847100_1705711212-fotor-ai-2024012073921.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)