Kemudian Kepala Strategi Pasar di SIA Wealth Management, Colin Cieszynski berpandangan netral terhadap harga emas sepekan ke depan.
Cieszynski mengatakan emas masih berpeluang naik dan turun pekan depan karena sulit diprediksi di tengah kondisi saat ini.
“Emas naik turun akhir-akhir ini, di seputar perkembangan perang. Bergantung pada apa yang terjadi, emas bisa mengalami pergerakan signifikan ke salah satu arah atau tidak; sulit untuk diprediksi saat ini, jadi saya bersikap netral,” ujarnya.
Darin Newsom, Analis Pasar Senior di Barchart.com menyebut emas akan naik. Ia tidak melihat ada perubahan jangka panjang untuk emas sebagai pasar safe haven. Emas bisa mengalami aksi jual jangka pendek, tetapi minat beli akan terus muncul karena situasi global, baik politik maupun ekonomi, semakin kacau.
Sedangkan Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management menuturkan harga emas tidak akan berubah.
“Perlambatan pembelian non-resmi Tiongkok telah diimbangi oleh peningkatan pembelian Barat. Dengan meningkatnya ketegangan geopolitik, kami tidak akan menjual, tetapi memperkirakan perdagangan datar-turun pada minggu depan, tanpa adanya dorongan baru yang tidak terduga,” tuturnya.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4723186/original/087016300_1705921832-fotor-ai-2024012218923.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)