Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pramono vs Ridwan Kamil soal Dukungan Kader Parpol Lawan

Pramono vs Ridwan Kamil soal Dukungan Kader Parpol Lawan

RK: Beberapa Kader PDIP Dukung Saya

Seperti apa tanggapan Ridwan Kamil atas dukungan 7 politikus anggota partai KIM plus terhadap rivalnya itu? Ini jawabannya.

“Saya kira dinamika selalu ada dalam perhelatan-perhelatan demokrasi, hal begitu ada,” kata Ridwan Kamil di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (31/10).

RK mengatakan pertemuan semacam itu juga terjadi ke pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO). Dia mengatakan ada beberapa kader PDIP yang telah bertemu dengannya. Namun dia tidak mengungkap kader yang dimaksud dan mengaku pertemuan semacam itu tidak perlu disampaikan.

“Kalau boleh jujur, hal sebaliknya juga sudah terjadi ke saya, dari beberapa kader PDIP, tetapi kan tidak perlu selalu disampaikan,” katanya.

“Nah artinya, dari sini ke sana, dari sana ke sini, sedang, sudah, terjadi dinamika, silakan saja, yang penting kita fokus pada meyakinkan warga,” ucapnya.

Menurut RK, dukungan tokoh partai politik bukanlah satu-satunya penentu kemenangan dalam Pilgub Jakarta. Dia mengatakan, menyapa masyarakat dan mendengarkan keluhan masyarakat juga sama pentingnya.

Rano Tanggapi RK

Rano Karno balik menjawab pernyataan RK soal kader PDIP mendukung pasangan RIDO. Menurut Rano, hal itu adalah sesuatu yang normal.

“Itu normal saja, ada yang mendukung kita, ada yang mendukung sana,” ungkap Rano Karno di Jalan Peninggaran Timur 1, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (31/10).

Suswono Singgung soal Etika

“Ya saya belum terima laporan itu, yang jelas nanti kan pasti partai-partai akan, ini kan dukungan atas nama partai. Kalau sebagai anggota partai mestinya dia harus tunduk taat pada kepentingan partai ya,” ujar Suswono di Jalan Penjernihan Dalam, Jakarta Pusat, pada Kamis (31/10).

Suswono mencontohkan jika hal itu terjadi di PKS, tentu sudah mendapat sanksi. Hal itu, katanya, karena berhubungan dengan prinsip dan etika.

“Nah pasti kalau di PKS pasti kena sanksi itu. Nggak tahu kalau di partai lain apakah dibolehkan seperti itu. Ya saya tidak tahu, AD ART-nya mereka,” jelas Suswono.

“Tapi prinsipnya, apa istilahnya, etikanya, kalau partai sudah melabuhkan ke pasangan mana, ya seluruh perangkat, apalagi dia anggota Dewan, ya tentu saja sudah selayaknya dia juga harus dari seluruh dengan kebijakan partai,” imbuhnya.

(lir/lir)