Menurut Pramono, pembangunan gereja tersebut menempuh perjalanan panjang hingga akhirnya berdiri setelah 33 tahun. Gereja Kalvari Paroki Lubang Buaya menjadi bagian dari 69 paroki Katolik yang ada di Jakarta.
Pramono juga meminta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama pemerintah kota untuk menjaga keharmonisan di wilayah Lubang Buaya yang memiliki beragam rumah ibadah. Dia meyakini, kehadiran umat beragama yang rukun akan memperkuat semangat kebersamaan warga Jakarta.
“Daerah ini bisa menjadi prototype bagaimana toleransi dibangun. Ada gereja Katolik, gereja Nasrani, masjid, pesantren, musala, hingga sekolah Katolik. Ini menunjukkan kebhinekaan kita,” kata dia.
Selain meminta Wali Kota Jakarta Timur untuk mengatasi banjir di sekitar gereja, dia juga menugaskan Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) untuk memberikan dukungan rutin kepada Gereja Kalvari setiap tahun.
“Ada dua tugas yang saya berikan secara terbuka, pertama kepada Pak Wali Kota, banjirnya diatasi. Yang kedua kepada Pak Biro Dikmental mudah-mudahan secara rutin untuk gereja katolik ini per tahunnya dapat,” ujar Pramono.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337524/original/086812300_1756901246-IMG_8878.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)