Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Pramono Mau Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Jika Menang Pilgub

Pramono Mau Bikin Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Jika Menang Pilgub

Jakarta

Calon Gubernur Jakarta, Pramono Anung, bicara mengenai pentingnya keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) untuk memenuhi kebutuhan kota. Ia mengatakan inovasi itu akan dilakukan untuk visi Jakarta Kota Global jika dirinya menang di Pilgub Jakarta 2024.

Pramono mengatakan dengan penggunaan listrik dari PLTS ini, tingkat polusi di Jakarta yang diketahui sudah sangat parah ini dapat ditekan sedemikian rupa.

“Hal yang menyangkut pemakaian bahan bakar, kemudian wilayah di sekitar Jakarta ini yang memakai batu bara, memang waktunya untuk diminta tidak lagi memakai batu bara, tetapi memakai gas ataupun pemakaian listrik tenaga sampah,” kata Pramono

Dalam hal ini, Pramono mengatakan akan mengambil kebijakan tegas terkait realisasi rencana tersebut jika benar terpilih sebagai Gubernur baru Jakarta, meski keputusan ini bisa jadi tidak populer di masyarakat.

“Yang paling penting sekali lagi, kalau saya jadi Gubernur Jakarta, saya akan berani untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan kemenangan saya, yaitu pembangkit listrik tenaga sampah yang dari kemarin-kemarin nggak terselesaikan, saya akan selesaikan,” terangnya.

Tidak hanya ingin mendorong penggunaan listrik hijau dari PLTS, Pramono mengatakan dirinya juga berencana untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di Jakarta. Sebab menurutnya dalam jangka panjang penggunaan kendaraan listrik akan sangat mempengaruhi pengurangan emisi karbon.

“Ya, untuk jangka menengah-panjang memang didorong untuk menggunakan kendaraan listrik seperti yang terjadi di China, di Beijing,” ucapnya.

“BYD kan tiba-tiba pemakaiannya melonjak tinggi karena memang masyarakat dipaksa untuk memakai itu, dan kalau di Jakarta kendaraan listrik makin banyak maka sulfur yang dibakar, bahan bakar mobil non listrik itu akan mengurangi banyak polusi,” terang Pramono lagi.

Menurutnya, dengan dua langkah ini tingkat polusi di Jakarta dapat ditekan sedemikian rupa dan menjadikannya sebagai satu kota global yang ramah lingkungan. Walaupun cita-cita ini juga memerlukan campur tangan dan keterlambatan langsung dari pemerintah pusat.

“Kalau itu bisa dilakukan, maka penekanan terhadap udara Jakarta yang polusi itu pasti akan turun drastis. Sehingga hal yang berkaitan dengan polusi Jakarta, nggak bisa ditangani oleh Jakarta sendiri, harus juga melibatkan pemerintah pusat,” pungkasnya.

(fdl/fdl)