Jakarta (ANTARA) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memiliki keyakinan penuh bahwa Indonesia mampu mencapai target “net zero” pada 2050 berkat kekayaan sumber daya alam (SDA) yang bisa diolah menjadi energi terbarukan dan ramah lingkungan.
“Kami berkomitmen pada energi terbarukan dan hijau. Kami diberkahi dengan banyak sumber daya alam,” kata Prabowo dalam sesi ketiga KTT G20 Brasil seperti disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Salah satu keberhasilan sumber daya alam (SDA) yang telah diolah Indonesia menjadi energi terbarukan ialah pengelolaan minyak kelapa sawit menjadi biodiesel, produk yang dapat menjadi alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dari fosil.
Selain itu, ada juga cadangan panas bumi yang telah diproyeksikan untuk dapat menjadi sumber energi baru dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan nasional, sehingga dapat menghentikan operasional pembangkit listrik yang menggunakan energi kotor seperti batu bara.
“Kami berencana untuk menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara dan semua pembangkit listrik tenaga fosil dalam 15 tahun ke depan. Kami juga berencana untuk membangun lebih dari 75 gigawatt tenaga terbarukan dalam 15 tahun ke depan,” kata Prabowo.
Presiden juga mengatakan Indonesia akan mengoptimalisasi posisi geografis Indonesia yang berada di garis khatulistiwa dengan memanfaatkan tenaga surya.
“Kami juga terletak di sepanjang garis khatulistiwa. Oleh karena itu, kami memiliki lebih dari cukup sinar matahari untuk bahan bakar energi berbasis surya. Kami memiliki sumber energi terbarukan lainnya dan itulah sebabnya kami sangat optimis bahwa kami dapat mencapai nol emisi sebelum tahun 2050,” ujar Kepala Negara.
Sesi ketiga KTT G20 Brasil mengangkat tema “Sustainble Development and Energy Transition”, dalam acara tersebut Presiden Prabowo menekankan pentingnya aksi kolektif untuk mengatasi masalah perubahan lingkungan secara global.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024