Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan dari Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen dan delegasi untuk melaksanakan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Menurut pantauan Bisnis, Gen tiba pada siang hari dengan mengenakan setelan jas dan dasi berwarna silver dengan didampingi oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi.
Gen melakukan pertemuan tertutup dengan orang nomor satu di Indonesia itu hingga lebih dari 1 jam dan keluar pada pukul 14.48 WIB. Dia pun menekankan bahwa pertemuan tersebut berjalan dengan sangat baik.
“Good, good, good meeting, thank you,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
Dikutip melalui laman indonesiadefense, Indonesia—Jepang dikabarkan akan melalukan kerja sama di bidang militer, salah satunya adalah kerja sama bidang pembuatan kapal perang fregat siluman kelas mogami. Kerja sama ini dilakukan guna memperkuat pertahanan laut kawasan Asia.
Sebelumnya, Nakatani Gen juga bertemu dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (7/1). Kunjungan tersebut mempertegas hubungan bilateral antara Indonesia-Jepang terkait kerja sama strategis di bidang pertahanan.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang kerja sama keamanan maritim, Sjafrie menegaskan untuk meningkatan interoperabilitas antara TNI AL dan Japan Maritime Self-Defence Force.
Selain kerja sama bilateral, kedua Menhan juga akan memperkuat kerja sama multilateral di kawasan Indo-Pacific, termasuk Asean, negara-negara Kepulauan Pasifik serta dalam berbagai forum di kawasan.
Indonesia mendukung upaya Jepang, tetapi juga menekankan pentingnya prinsip Asean Centrality dan inklusivitas dalam kerja sama tersebut
Terkait peningkatan kerja sama pada tingkat satuan (unit level cooperation), Sjafrie menyampaikan bahwa Indonesia sangat menghargai kerja sama yang telah terjalin dalam bentuk latihan bersama seperti Super Garuda Shield dan Komodo yang telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan interoperabilitas antara kedua Angkatan Bersenjata.
Dalam kerja sama peralatan militer, Indonesia memahami pentingnya kerja sama dalam bidang peralatan militer, terutama yang berkaitan dengan kemampuan maritim kedua negara.
“Kami menyadari pentingnya kerja sama peralatan untuk meningkatkan kemampuan maritim kedua negara,” tutur Sjafrie.
Untuk bidang pertukaran personel dan komunikasi, kata Sjafrie, Indonesia secara konsisten mengirimkan siswa ke National Defense Academy (NDA) Jepang sejak 1998 dengan total jumlah siswa sudah mencapai lebih dari 70 orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Indonesia-Jepang berkembang pesat terutama terkait dengan kesepakatan pemimpin kedua negara untuk meningkatkan status kemitraan dari kemitraan strategis menjadi kemitraan strategis komprehensif pada 2023. Peningkatan status ini juga turut mendorong peningkatan kerja sama pertahanan.