Prabowo Targetkan 2.000 Desa Nelayan dan 480.000 Ha Sawah Baru

Prabowo Targetkan 2.000 Desa Nelayan dan 480.000 Ha Sawah Baru

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto memaparkan sejumlah capaian dan rencana besar pemerintahannya di sektor pangan dan maritim.

Prabowo menyebut, program 100 desa nelayan sudah berjalan dan akan terus diperluas hingga 2.000 desa nelayan. Dengan skema 1 desa nelayan terdiri atas 2.000 nelayan, maka program ini diproyeksikan menyentuh 16 juta jiwa termasuk keluarga nelayan.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri Penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di The Sultan Hotel & Residence Jakarta, Senin (29/9/2025).

“Kita sudah uji coba 1 desa nelayan di Papua, di Biak, ternyata penghasilan nelayan naik minimal 60%, ada yang naik 100%,” kata Prabowo. 

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan pembangunan 20.000 hektare tambak di Pantura Jawa Barat yang diperkirakan membuka 130.000 lapangan kerja baru. Sementara itu, di sektor pertanian, program cetak sawah baru 480.000 hektare sudah terealisasi sekitar 280.000 hektare.

“Produksi beras kita sekarang tertinggi sepanjang sejarah NKRI. Masalahnya sekarang justru kita kekurangan gudang. Karena itu saya sudah mengalokasikan pembangunan 100 gudang modern untuk Bulog, masing-masing di tanah 5 hektare. Hanya butuh Rp5 triliun dari penghematan kebocoran dan korupsi,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah juga menyiapkan modernisasi 1.500 kapal nelayan yang menurut Prabowo akan menghasilkan 600.000 lapangan kerja baru.

Prabowo menegaskan, anggaran negara harus berpihak pada kepentingan rakyat dan tak lagi kebutuhan hiburan bagi penguasa.

“Kalau untuk kepentingan rakyat, setuju turunkan uang segera. Kalau untuk hura-hura, kita kurangi. Maaf, kita kurangi kunjungan kerja, FGD-rapat di mana-mana,” tegasnya.