Jakarta –
Presiden Prabowo Subianto telah mengalokasikan tambahan anggaran sebesar Rp 16,7 triliun untuk menaikkan gaji guru pada tahun depan. Dengan tambahan ini, total anggaran untuk kesejahteraan guru melonjak menjadi Rp 81 triliun.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menilai tambahan anggaran tersebut bukanlah jumlah yang kecil. Untuk itu, dia menyebut total anggaran itu dapat meningkatkan kesejahteraan guru secara signifikan.
“Komitmen anggaran yang diberikan Presiden Prabowo untuk meningkatkan kesejahteraan guru adalah tambahan sekitar Rp 16,7 triliun. Itu jumlah yang sangat besar. Jadi total untuk kesejahteraan guru itu 81 triliun,” kata Hasan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Senin (2/12/2024).
Hasan menjelaskan total anggaran tersebut diperuntukkan kepada 600.000 guru pada tahun depan. Dari total guru tersebut, ada yang berasal dari guru dengan status Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun guru honorer atau non-ASN
Lebih rinci, guru dari Aparatur Sipil Negara (ASN) akan mendapatkan tambahan tunjangan sebesar satu kali gaji pokok. Sementara guru non-ASN akan menerima kenaikan tunjangan profesi menjadi Rp 2 juta per bulan.
“Di antara 600.000 guru ini akan mendapatkan penambahan tunjangan sebesar 1 kali gaji untuk guru-guru ASN. Dan guru-guru non ASN akan ditingkatkan tunjangan menjadi 2 juta rupiah per bulan,” jelas Hasan.
Dengan begitu, total guru yang akan disejahterakan pada 2025 meningkat menjadi 1,9 juta guru dari sebelumnya hanya 1,3 juta guru. Dia pun menegaskan ke depan, pemerintah akan menambah lagi total guru yang akan mendapat kesejahteraan.
“Jadi, total nanti di tahun 2025 jumlah guru yang mendapatkan peningkatan kesejahteraan itu berjumlah 1,9 juta orang. Jadi nanti di tahun-tahun yang akan datang jumlahnya akan ditingkatkan karena sekarang guru kita ada sekitar 2,9 juta orang,” imbuh Hasan.
(kil/kil)