Prabowo Soroti Irigasi yang Rusak Akibat Banjir Sumatera

Prabowo Soroti Irigasi yang Rusak Akibat Banjir Sumatera

Banda Aceh, Beritasatu.com – Presiden Prabowo Subianto menyoroti serius kerusakan masif pada jaringan irigasi dan ribuan hektare lahan pertanian sawah akibat banjir bandang yang melanda Aceh dan sekitarnya.

Presiden meminta menteri pertanian, menteri pekerjaan umum dan jajaran pemerintah daerah untuk segera melakukan pendataan terperinci. Tujuannya agar proses pemulihan lahan pertanian dapat segera dimulai, mengingat pentingnya sektor pangan.

Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Aceh, menyusul kunjungan langsung ke lokasi terdampak di Bireuen dan Aceh Tengah pada Minggu (7/12/2025).

Meskipun menaruh perhatian besar pada sektor pangan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, prioritas utama pemerintah adalah percepatan operasi penyelamatan dan pemulihan akses dasar di tiga provinsi yang terdampak, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Menurut Prambowo, pembukaan jalur darat yang terputus adalah kunci utama dalam penanganan bencana. Akses jalan darat sangat menentukan kelancaran distribusi logistik, pelayanan kesehatan darurat, hingga penyaluran energi ke wilayah terisolasi.

“Begitu jalan darat tembus, semua akan lebih cepat. Kita harus mempercepat perbaikan jembatan dan ruas jalan yang rusak,” tegasnya dalam rapat.

Saat ini, setidaknya terdapat tiga titik jalan nasional di Aceh yang masih terputus. Ini termasuk jembatan vital Teupin Mane yang menghubungkan Bireuen dengan Bener Meriah, serta ruas jalan antara Bireuen dan Aceh Utara.

Presiden menggarisbawahi pentingnya langkah yang cepat, terukur, dan tepat sasaran. “Prioritas kita tetap penyelamatan masyarakat, serta memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi,” tambahnya.

Laporan terbaru dari BNPB menyebutkan skala bencana ini sangat besar, dengan total korban meninggal di tiga provinsi mencapai 921 jiwa, sementara 392 orang masih dalam proses pencarian. Diperkirakan hampir satu juta warga saat ini masih sangat membutuhkan bantuan logistik dan kebutuhan dasar.