Bisnis.com, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar menyatakan, Presiden Prabowo Subianto turut prihatin dan berdukacita terhadap peristiwa nahas ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Peristiwa tersebut telah menyebabkan puluhan korban luka dan meninggal dunia serta yang belum diketahui keberadaannya.
“Sampai hari ini Pak Presiden [Prabowo Subianto] ikut berduka,” ucap Muhaimin usai meninjau bangunan ambruk di Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dikutip Jumat (3/10/2025).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menegaskan bahwa Presiden Prabowo meminta perhatian khusus dari segenap jajarannya, baik pemerintah pusat maupun daerah, terhadap peristiwa mengenaskan tersebut.
Cak Imin, sapaan akrabnya, juga menyatakan bahwa Presiden Prabowo dipastikan akan memberikan bantuan kepada segenap keluarga korban yang terdampak.
“Sampai hari ini Pak Presiden ikut berduka, presiden meminta perhatian khusus. Pasti presiden akan memberikan bantuan kepada keluarga,” tegas Cak Imin.
Muhaimin juga menyatakan, sumbangan dari pemerintah pusat kepada mereka yang terdampak saat ini tengah dikoordinasikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno bersama jajaran kementerian yang berada di bawah wewenang mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
“[Bantuan bagi korban dan keluarga] secara khusus saya masih bersifat pribadi. Nanti, pemerintah [pusat] melalui Pak Pratik, melalui kementerian terkait. Saya baru mengkonsolidasi bantuan pribadi dari PKB,” ungkapnya.
Berdasar data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, per Kamis (3/10/2025) pukul 11.45 WIB, secara keseluruhan, jumlah korban terdampak peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur telah mencapai 166 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian. Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang menjalani rawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
