JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto, bersama Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, meresmikan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang yang terletak di Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo berharap bahwa KEK ini dapat memperkuat industrialisasi dan hilirisasi di Indonesia, serta berkontribusi pada penciptaan sekitar 8 juta lapangan pekerjaan baru dalam lima tahun mendatang.
Proyek ini merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang sebelumnya diatur dalam Perpres Nomor 106 Tahun 2022, yang bertujuan untuk mempercepat investasi melalui pengembangan kawasan industri di Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PU, Dody Hanggodo, menegaskan bahwa pengembangan KEK Industropolis Batang adalah bagian dari komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Menurutnya, KEK ini tidak hanya akan memenuhi kebutuhan industri, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui peningkatan konektivitas, penyediaan lapangan pekerjaan, dan peningkatan daya saing regional.
BACA JUGA: Sanrio Perkuat Perlindungan Kekayaan Intelektual di Kawasan Asia Tenggara Melalui Peluncuran Kampanye Lintas Negara
“Proyek Strategis Nasional yang ditetapkan melalui Perpres 109/2020 dan Perpres 106/2022, pengembangan KEK Batang dirancang sebagai kawasan ramah investasi dengan harga kompetitif dan proses perizinan yang lebih mudah. Dengan lahan seluas ±4.000 hektare yang disiapkan di Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, kawasan ini siap menjadi pusat pertumbuhan industri unggulan di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai bagian dari dukungan terhadap pengembangan kawasan ini, Kementerian Pekerjaan Umum mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,85 triliun.
Adapun sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan sepanjang 50,2 km yang mencakup anggaran Rp1,82 triliun, pembangunan akses jetty senilai Rp194,1 miliar, dan pematangan lahan seluas 400 hektare dengan biaya Rp514,3 miliar.
Semua proyek ini bertujuan untuk mendukung kelancaran dan efisiensi rantai pasok industri, sehingga meningkatkan daya tarik investasi di kawasan tersebut.
Dalam hal pengelolaan sumber daya air, Kementerian PU melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana juga telah menyelesaikan pembangunan drainase utama (long storage) berkapasitas 105.000 m³ yang berfungsi untuk mengendalikan banjir di area seluas 450 hektare.