Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan menggelar pertemuan tertutup.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universtitas Esa Unggul, Esa M Jamiluddin Ritonga, pertemuan senyap ini dinilai sebagai bentuk menjaga perasaan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo.
“Pertemuan tertutup itu juga bisa jadi dimaknai sebagai upaya menjaga perasaan Joko Widodo. Prabowo tak ingin dinilai menjauhi Jokowi,” kata Jamiluddin Ritonga dikutip dari Metrotvnews.
Ia menilai pertemuan tertutup itu juga dimaksudkan untuk menjaga harmonisasi hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati.
“Hal itu dilakukan karena Prabowo penganut politik akomodatif. Prabowo ingin menjaga harmoni dengan merangkul semua tokoh nasional, termasuk Megawati dan Jokowi,” ucap Jamiluddin.
Pertemuan Prabowo dan Megawati disebut terkesan disembunyikan dan lebih politis. Padahal, pertemuan dua tokoh nasional itu seharusnya terbuka sebagaimana lazimnya di era demokrasi.
“Karena itu, pertemuan tersebut sebagai ajang bargaining. Megawati bisa saja menginginkan kader PDIP tidak dioyok-oyok, seperti yang dialami Sekjennya Hasto,” kata Jamiluddin.
Menurut sumber Metrotvnews, Prabowo dan Megawati dikabarkan bertemu Senin malam, 7 April 2025 di kediaman Megawati. Namun, belum diketahui berapa lama pertemuan berlangsung.
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dikabarkan menggelar pertemuan tertutup.
Menurut pengamat komunikasi politik dari Universtitas Esa Unggul, Esa M Jamiluddin Ritonga, pertemuan senyap ini dinilai sebagai bentuk menjaga perasaan Presiden ketujuh RI, Joko Widodo.
“Pertemuan tertutup itu juga bisa jadi dimaknai sebagai upaya menjaga perasaan Joko Widodo. Prabowo tak ingin dinilai menjauhi Jokowi,” kata Jamiluddin Ritonga dikutip dari Metrotvnews.
Ia menilai pertemuan tertutup itu juga dimaksudkan untuk menjaga harmonisasi hubungan Prabowo dengan Jokowi dan Megawati.
“Hal itu dilakukan karena Prabowo penganut politik akomodatif. Prabowo ingin menjaga harmoni dengan merangkul semua tokoh nasional, termasuk Megawati dan Jokowi,” ucap Jamiluddin.
Pertemuan Prabowo dan Megawati disebut terkesan disembunyikan dan lebih politis. Padahal, pertemuan dua tokoh nasional itu seharusnya terbuka sebagaimana lazimnya di era demokrasi.
“Karena itu, pertemuan tersebut sebagai ajang bargaining. Megawati bisa saja menginginkan kader PDIP tidak dioyok-oyok, seperti yang dialami Sekjennya Hasto,” kata Jamiluddin.
Menurut sumber Metrotvnews, Prabowo dan Megawati dikabarkan bertemu Senin malam, 7 April 2025 di kediaman Megawati. Namun, belum diketahui berapa lama pertemuan berlangsung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(PRI)