Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada pekan ini.
Hal itu disampaikan Mensesneg usai menghadiri Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2025 di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
“InsyaAllah,” ujar Mensesneg saat ditanya mengenai rencana keberangkatan Presiden ke Australia minggu ini.
Dia menegaskan bahwa kunjungan Prabowo tersebut akan dilakukan pada Rabu (12/11/2025)
Lebih lanjut, Mensesneg mengonfirmasi bahwa dalam kunjungan tersebut Presiden Prabowo akan menggelar pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese.
Adapun dalam kunjungan kenegaraan ini, kata Mensesneg, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperkuat hubungan kedua negara.
“Dalam rangka membina hubungan bilateral [Indonesia dan Australia],” pungkas Prasetyo Hadi.
Diberitakan sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese telah berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto pada Mei 2025.
Dalam pernyataannya bersama Presiden Prabowo Subianto, Albanese menegaskan bahwa tidak ada hubungan yang lebih penting bagi Australia di kawasan ini selain hubungan dengan Indonesia.
Mengawali sambutannya, PM Albanese mengenang kunjungan Presiden Prabowo ke Canberra tahun lalu. Hal itu dilakukan di antara pemilihan umum bersejarah dan pelantikan resmi Prabowo sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Saya merasa terhormat pernah menjamu Presiden Prabowo di Canberra tahun lalu, dan saya sangat senang berada di Jakarta hari ini untuk pertemuan bilateral pertama saya setelah kembali terpilih. Ini adalah kunjungan saya yang keempat ke Indonesia sebagai Perdana Menteri,” katanya di Istana Negara, Kamis (15/5/2025).
Lebih lanjut, dia menekankan bahwa prioritas kunjungannya ke kawasan Asia Tenggara mencerminkan arah kebijakan luar negeri Australia. Menurut Albanese, Indonesia memainkan peran kunci dalam mendorong kemakmuran, keamanan, dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Dia mengingatkan bahwa peluncuran Strategi Ekonomi Australia untuk Asia Tenggara 2040 juga dilakukan di Jakarta dua tahun lalu—sebuah bukti betapa sentralnya posisi Indonesia.
