PPLI Kenalkan Insinerator Ramah Lingkungan untuk RS

21 November 2023, 11:46

RUMAH sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan institusi yang cukup besar menghasilkan limbah bahan beracun berbahaya (B3), terutama yang kategorinya limbah medis.

Karenanya, PPLI menggelar sosialisasi dan edukasi kepada tenaga layanan kesehatan tersebut agar dapat menangani limbahnya dengan baik dan profesional. Tujuannya agar tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan tersebut.

Baca juga: Tiongkok Desak Jepang Transparan soal Air Limbah Nuklir

Demikian disampaikan Senior Sales Manager PPLI, Imam Zulkarnain di hadapan para peserta yang umumnya adalah manajemen pengelola rumah sakit di Jawa Barat dalam kegiatan edukasi yang digelar Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia di Grand Hotel Preanger Bandung (16/11).

Dalam kegiatan mengangkat tema The Concept, Implementation, Problem and Solution tersebut, PPLI menjelaskan kerja-kerja profesional yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta konsistensi pada pengelolaan limbah B3.

Baca juga: Dua WNA Jadi Tersangka Pembuangan Limbah B3 di Perairan Kepulauan Riau

“Kita tahu teknologi thermal sudah lama diterapkan oleh pihak rumah sakit sebagai upaya memusnahkan limbah medis yang dihasilkan. Namun teknologi thermal dengan fasilitas insinerator yang dimiliki masih sangat sederhana dan umumnya menghasilkan emisi yang tinggi sehingga mencemari lingkungan,” ujarnya lewat keterangan yang diterima, Selasa (21/11)

Karenanya dalam kesempatan itu PPLI memperkenalkan insinerator ramah lingkungan dengan teknologi termodern yang dimilikinya. “Insinerator kami tanpa menggunakan bahan bakar, tapi mengunakan reaktor yang mampu menyaring dan menangkap gas berbahaya, sehingga gas buangannya sangat bersih,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dengan teknologi CEMS, insinerator yang memiliki daya tampung hingga 50 ton perhari tersebut juga dapat mengukur gas buangan sehingga dipastikan benar benar bersih, dan rendah emisi. “Insinerator ini salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” tandasnya.

Sementara itu, Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari yang hadir dalam acara tersebut berharap edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mengenai program sanitasi lingkungan rumah sakit di era tuntutan adaptasi teknologi 5.0.

Selain mengedukasi tenaga layanan kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat, PPLI juga memberikan edukasi yang sama kepada pengelola Fasilitas layanan kesehatan yang ada di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.

“Tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di PPLI juga terintegrasi mulai dari pengemasan, pengangkutan, pengujian, pengelolaan hingga penimbunan akhir limbahnya,” tandas Muhammad Yusuf Firdaus selaku Technical Support Manager PPLI (20/11).

Bahkan Yusuf menegaskan teknologi yang dimiliki memungkinkan PPLI menerapkan ekonomi sirkular. “Pemanfaatan kembali limbah B3 yang diolah, sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan kembali sebagai energi terbarukan,” imbuhnya. (P-3)

RUMAH  sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan merupakan institusi yang cukup besar menghasilkan limbah bahan beracun berbahaya (B3), terutama yang kategorinya limbah medis.

Karenanya, PPLI menggelar sosialisasi dan edukasi kepada tenaga layanan kesehatan tersebut agar dapat menangani limbahnya dengan baik dan profesional. Tujuannya agar tidak merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan tersebut.

Baca juga: Tiongkok Desak Jepang Transparan soal Air Limbah Nuklir

Demikian disampaikan Senior Sales Manager PPLI, Imam Zulkarnain di hadapan para peserta yang umumnya adalah manajemen pengelola rumah sakit di Jawa Barat dalam kegiatan edukasi yang digelar Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia di Grand Hotel Preanger Bandung (16/11).

Dalam kegiatan mengangkat tema The Concept, Implementation, Problem and Solution tersebut, PPLI menjelaskan kerja-kerja profesional yang dilakukan perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta konsistensi pada pengelolaan limbah B3.

Baca juga: Dua WNA Jadi Tersangka Pembuangan Limbah B3 di Perairan Kepulauan Riau

“Kita tahu teknologi thermal sudah lama diterapkan oleh pihak rumah sakit sebagai upaya memusnahkan limbah medis yang dihasilkan. Namun teknologi thermal dengan fasilitas insinerator yang dimiliki masih sangat sederhana dan umumnya menghasilkan emisi yang tinggi sehingga mencemari lingkungan,” ujarnya lewat keterangan yang diterima, Selasa (21/11)

Karenanya dalam kesempatan itu PPLI memperkenalkan insinerator ramah lingkungan dengan teknologi termodern yang dimilikinya. “Insinerator kami tanpa menggunakan bahan bakar, tapi mengunakan reaktor yang mampu menyaring dan menangkap gas berbahaya, sehingga gas buangannya sangat bersih,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dengan teknologi CEMS, insinerator yang memiliki daya tampung hingga 50 ton perhari tersebut juga dapat mengukur gas buangan sehingga dipastikan benar benar bersih, dan rendah emisi. “Insinerator ini salah satu yang terbesar di Asia Tenggara,” tandasnya.

Sementara itu, Manager Humas PPLI, Arum Tri Pusposari yang hadir dalam acara tersebut berharap edukasi yang diberikan mampu meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme mengenai program sanitasi lingkungan rumah sakit di era tuntutan adaptasi teknologi 5.0.

Selain mengedukasi tenaga layanan kesehatan dan rumah sakit di Jawa Barat, PPLI juga memberikan edukasi yang sama kepada pengelola Fasilitas layanan kesehatan yang ada di Provinsi Banten, khususnya Tangerang.

“Tidak hanya dilengkapi teknologi ramah lingkungan, fasilitas pengelolaan limbah B3 di PPLI juga terintegrasi mulai dari pengemasan, pengangkutan, pengujian, pengelolaan hingga penimbunan akhir limbahnya,” tandas Muhammad Yusuf Firdaus selaku Technical Support Manager PPLI (20/11).

Bahkan Yusuf menegaskan teknologi yang dimiliki memungkinkan PPLI menerapkan ekonomi sirkular. “Pemanfaatan kembali limbah B3 yang diolah, sebagian hasilnya bisa dimanfaatkan kembali sebagai energi terbarukan,” imbuhnya. (P-3)

Tokoh

Partai

Institusi

K / L

BUMN

NGO

Organisasi

Perusahaan

Topik

Kasus

Agama

Brand

Club Sports

Event

Grup Musik

Hewan

Tanaman

Produk

Statement

Fasum

Transportasi