Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Potret Rolls-Royce Program Undian yang Tak Bertuan di Gudang Kemensos

Potret Rolls-Royce Program Undian yang Tak Bertuan di Gudang Kemensos

Jakarta

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan ada satu unit Rolls-Royce yang terparkir di gudang Kementerian Sosial. Kini sudah bertahun-tahun mobil itu teronggok di gudang kawasan Jakarta Selatan, begini potretnya.

Mobil mewah itu berasal dari program undian berhadiah sebuah maskapai penerbangan. Karena tidak ada pemenang, maskapai penerbangan itu kemudian menyerahkan hadiah undian itu ke Kemensos pada tahun 2016.

Mobil Rolls-Royce ini sempat dilelang pada era Mensos Tri Rismaharini pada 2021. Mobil mewah itu hingga kini tak kunjung laku dan menemukan pemiliknya.

Rolls-Royce tak bertuan terlihat berwarna silver dengan kelir hitam di samping kanan-kirinya. Mobil itu tipe Rolls-Royce Ghost tahun 2012.

Rolls-Royce Ghost ini menggendong mesin 6.600 cc, V12, dikombinasi sistem transmisi otomatis 8 percepatan dan sistem penggerak roda belakang. Soal performa, mesin itu mampu menghasilkan tenaga puncak 562 dk di 5.250 rpm dan torsi 780 Nm pada 1.500 rpm. Dengan tenaga sebesar itu, Rolls-Royce Ghost Series bisa berakselerasi dari 0-100 km hanya dalam 5 detik dan bisa meraih kecepatan maksimum hingga 250 km/jam.

Penampakan mobil Rolls-Royce di Kemensos (Foto: Kadek/detikcom)

Mobil yang tak bertuan di gudang Kemensos ini diungkap lagi oleh Mensos Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul. Dia mengatakan bahwa Rolls Royce itu harus ditebus dengan seperempat dari harga asli pada saat dilakukan undian berhadiah.

Kata Gus Ipul, pemenang undian gratis berhadiah mobil Rolls-Royce itu tak mampu menebusnya. Biaya tebusannya adalah seperempat dari harga mobil mewah itu.

Jika menilik harga pasar mobil Roll-Royce saat ini, harganya mencapai Rp 20-25 miliar. Artinya pemenang harus membayar biaya penebusan Rp 5 miliar hingga Rp 6,25 miliar.

“Untuk apa uang itu? Uang ini dikembalikan kepada mereka yang membutuhkan sesuai program Kementerian Sosial. Bisa dibuat membantu pengadaan air bersih, bisa membuat rumah tidak layak huni, sesuai data-data yang memang benar-benar sesuai dengan kenyataan,” jelas Gus Ipul.

(lir/lir)