Potensi Awan Panas Susulan di Semeru Masih Tinggi, Status Tetap Awas

Potensi Awan Panas Susulan di Semeru Masih Tinggi, Status Tetap Awas

Lumajang (beritajatim.com) – Aktivitas Gunung Semeru masih tinggi setelah Awan Panas Guguran (APG) yang terjadi pada 19 November 2025 pukul 14.00 WIB meluncur hingga 13,8 kilometer ke arah tenggara. Pemantauan PVMBG menunjukkan tekanan internal gunung belum menurun, sehingga potensi APG susulan masih besar.

Kepala Tanggap Darurat Erupsi Gunung Semeru PVMBG, Yasa Suparman, mengatakan peningkatan aktivitas Semeru sebenarnya sudah terpantau sejak akhir Oktober. Kamera pemantau menunjukkan perubahan visual, namun sejumlah parameter pendukung baru menguat pada pertengahan Desember.

Pada 19 Desember 2025, status Semeru dinaikkan dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) pukul 15.00 WIB, lalu naik lagi menjadi Awas (Level IV) pada pukul 17.00 WIB setelah tekanan tubuh gunung meningkat tajam.

“Tekanan di dalam tubuh Semeru masih tinggi. Kegempaan, deformasi, dan suplai material panas belum menurun. Kondisi ini menunjukkan APG susulan masih mungkin terjadi,” kata Yasa pada Jumat (21/11/2025) siang, di Kantor Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Gunung Sawur.

Pada malam hari setelah kejadian utama, sekitar pukul 19.00 WIB, APG kembali muncul meski jarak luncurnya lebih pendek. Gempaan tercatat berdurasi 200–300 detik, lebih kecil dibanding APG 19 November yang durasinya jauh lebih panjang.

Yasa menegaskan, rangkaian aktivitas ini menunjukkan gunung belum stabil. “Meski lebih kecil, kejadian itu menandakan masih ada suplai energi dari dalam. APG berikutnya tetap mungkin terjadi,” ujarnya.

PVMBG mencatat empat faktor utama yang menjadikan potensi APG susulan tetap tinggi: tekanan internal meningkat, aktivitas kegempaan masih intens, material puncak masih labil, hujan berpotensi memicu longsoran panas.

Pola ini berbeda dengan erupsi besar pada 2021. Tanda-tanda peningkatan tekanan tahun itu sudah terlihat berbulan-bulan sebelumnya, sedangkan tahun ini hanya dalam hitungan minggu.

PVMBG meminta warga tetap mematuhi zona bahaya, terutama di sepanjang aliran Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan wilayah tenggara gunung. “Selama tekanan internal belum turun, ancaman APG masih ada. Warga jangan beraktivitas di alur sungai dan tetap mengikuti arahan petugas,” tegas Yasa. (ada/kun)