Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

Ponorogo Rayakan HSN 2025 dengan Santri Vaganza, Panggung Kreativitas Kaum Sarung

Ponorogo (beritajatim.com) – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025 di Kabupaten Ponorogo tahun ini dikemas berbeda dan lebih meriah. Mengusung tajuk “Santri Vaganza”, kegiatan ini menjadi ajang besar yang menampilkan kreativitas dan semangat kaum santri di bumi reogg. Dengan tema nasional “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia,” peringatan ini tidak sekadar seremonial, tetapi juga menjadi refleksi peran santri dalam menjaga nilai-nilai kemerdekaan sekaligus menatap tantangan global.

Tema besar Hari Santri 2025 menjadi penegasan bahwa peran santri tidak berhenti pada perjuangan fisik melawan penjajah. Mengawal Indonesia merdeka hari ini berarti menjaga persatuan, keadilan, dan kedaulatan dari ancaman kontemporer seperti radikalisme, disinformasi, hingga ketertinggalan ilmu pengetahuan.

Sementara frasa “Menuju Peradaban Dunia” mencerminkan visi jauh ke depan kaum santri. Yakni tidak hanya menjadi penjaga tradisi dan moral bangsa, tetapi juga berperan aktif di kancah global melalui diplomasi budaya dan perdamaian. Nilai-nilai Islam Rahmatan Lil ‘Alamin menjadi modal utama Indonesia untuk turut menjaga harmoni antarumat di dunia internasional.

Kabupaten Ponorogo yang dikenal sebagai salah satu daerah dengan jumlah pesantren terbesar di Indonesia meneguhkan komitmennya dalam peringatan Hari Santri tahun ini. Melalui “Santri Vaganza”, pemerintah daerah bersama seluruh pesantren dan organisasi Islam menampilkan semangat kebersamaan dalam bingkai budaya dan kreativitas.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa peringatan Hari Santri bukan sekadar rutinitas tahunan. Sejak awal menjabat, dirinya melibatkan seluruh organisasi Islam agar gema Hari Santri terasa hingga ke akar rumput.

“Peringatan Hari Santri di Ponorogo melibatkan organisasi Islam yang ada sejak awal saya menjabat. Salah satunya ditandai dengan bersarung selama 9 hari jelang 22 Oktober. Kita ingin hegemoni HSN ini gemuruhnya sampai tingkat bawah. Dengan bersarung, kita ciptakan halo effect,” kata Bupati Sugiri Sancoko, Minggu (19/10/2025).

Ketua Panitia Santri Vaganza, Baharudin Harahap, menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HSN di Ponorogo akan menjadi wadah ekspresi santri. Mulai dari kegiatan orkestra, gambus, nasyid, hingga penampilan Kiai Kanjeng akan digelar di Alun-Alun Ponorogo.

“Santri Vaganza ini agar syiar ‘Ayo Mondok’ semakin masif. Kita ingin menyampaikan pesan bahwa pesantren itu up to date, baik salaf maupun modern. Santri penuh kreativitas dan tidak kalah dengan dunia luar,” ungkap Baharudin.

Dia menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan menjadi ruang untuk menampilkan potensi seni dan bakat santri yang selama ini belum banyak terekspos ke publik. Tak hanya berhenti pada pentas budaya, rangkaian Hari Santri juga diisi kegiatan sosial dan edukatif. Pada 21 Oktober, akan digelar program Sosialisasi Pesantren Sehat dan Edukasi Kesehatan Santri. Lewat program ini, diharapkan menjadi cikal bakal lahirnya Santri Husada, yakni kader santri yang peduli terhadap kesehatan di lingkungan pesantren.

“Dengan ini diharapkan nanti lahir Santri Husada, kader santri yang peduli terhadap kesehata di lingkungan pesantren,” katanya.

Peringatan Hari Santri di Ponorogo bukan sekadar perayaan identitas keagamaan, tetapi momentum memperbaharui komitmen kebangsaan. Bupati Sugiri bersama jajaran pemerintah daerah mengajak seluruh santri, alumni, dan masyarakat untuk mengawal kemerdekaan melalui karya nyata, pemikiran mencerahkan, dan semangat juang yang tak pernah padam. [end/aje]