Mojokerto (beritajatim.com) – Keluarga besar Polres Mojokerto Kota bersama Bhayangkari mengadakan doa bersama di Aula Hayam Wuruk pada Jumat (31/1/2025). Acara ini digelar sebagai bentuk empati dan kepedulian terhadap empat korban meninggal dunia akibat ombak di Pantai Drini, Gunung Kidul, DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta).
Doa bersama dipimpin oleh Ustadz Zaenuri dan dihadiri oleh jajaran Polres Mojokerto Kota, termasuk perwakilan Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S. Marunduri, yang diwakili oleh Wakil Kapolres Kompol Suwarno.
Dalam suasana khidmat, doa dipanjatkan untuk keempat korban yang merupakan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto. Ustadz Zaenuri memimpin doa agar korban diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.
“Kami keluarga besar Polres Mojokerto Kota turut berduka cita atas peristiwa laka (kecelakaan) laut yang melibatkan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto. Semoga almarhum dapat diterima di sisi Allah SWT serta keluarga korban dapat diberikan ketabahan,” ungkap Kompol Suwarno mewakili Kapolres.
Sebelumnya, Polres Mojokerto Kota juga telah memberikan santunan kepada keluarga korban sebagai bentuk dukungan moril. Bantuan tersebut diserahkan melalui Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota, AKP Mulyani, dan Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Hariono.
Musibah ini terjadi pada Selasa (28/1/2025) di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta. Sejumlah siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang sedang berwisata terkena ombak besar.
Tiga siswa dilaporkan meninggal dunia, sembilan siswa berhasil selamat, dan satu siswa sempat dinyatakan hilang. Korban hilang, Rifky Yoeda Pratama, akhirnya ditemukan pada Rabu (29/1/2025), sehingga total korban meninggal menjadi empat orang.
Tiga korban sebelumnya adalah Alfian Aditya Pratama (warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates), Malvein Yusuf Adh Dhuqa (warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto), dan Bayhaki Faqtyansah (warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto). [tin/suf]
