Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Polres Bojonegoro Buru Pelaku Penipuan Berkedok Tarik Uang Kebersihan

Polres Bojonegoro Buru Pelaku Penipuan Berkedok Tarik Uang Kebersihan

Bojonegoro (beritajatim.com) – Dua perempuan dewasa yang meminta uang kebersihan dengan kedok dari dinas di lingkup Pemkab Bojonegoro diharapkan tidak terulang. Polisi saat ini memburu keduanya setelah viral video yang memperlihatkan keduanya sedang beraksi.

Kasat Reskrim Polres Bojonegoro AKP Fahmi Amarullah mengungkapkan, pihaknya saat ini masih melakukan penelusuran kepada dua pelaku perempuan itu. “Kita tindaklanjuti (cari keberadaan pelaku),” ujar AKP Fahmi, Senin (27/5/2024).

Pria lulusan Akpol tahun 2012 itu menambahkan, selain tim dari Satreskrim yang bergerak, dia juga meminta kepada awak media maupun masyarakat yang mengetahui informasi keberadaan kedua pelaku.

“Kalau ada informasi terkait keberadaan pelaku, bisa diinfokan ke saya, siapa tahu ada suara-suara pelaku beraksi di tempat lain,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial (Medsos) sebuah video yang menampilkan dua perempuan dewasa, diduga memalak uang di salah satu toko busana muslim Azkia Scarf, yang ada di Jalan Panglima Sudirman Kota Bojonegoro.

Salah satu kasir toko pakaian itu, Nindy mengungkapkan, kedua pelaku datang mengaku ditugaskan untuk menarik uang kebersihan. Tak hanya itu, kedua orang itu meyakinkan targetnya dengan membawa selembar kwitansi abal-abal.

“Awalnya dimintai uang Rp70 ribu, setelah itu diralat dan diberikan kwitansi Rp150 ribu,” ungkap Nindy, Minggu (26/5/2024).

Ia pun langsung memberikan uang yang diminta kedua pelaku. Alasannya karena panik dan kaget. Ia tak sempat berpikir panjang, karena ia menganggap dua perempuan itu dari petugas kebersihan sungguhan. “Karena kaget juga tiba-tiba mereka menyodorkan kwitansi, dan mengaku dari dinas kebersihan,” tuturnya.

Akhirnya, lanjut Nindy, ia memberikan uang Rp150 ribu ke kedua orang tersebut, kemudian setelah menerima uang keduanya langsung meninggalkan lokasi. Setelah keduanya tidak terlihat keberadaannya, ia baru sadar bahwa kwitansi yang diterimanya tanpa ada logo maupun tanda tangan resmi. [lus/but]