Polisi Pastikan ada Kelompok Perusuh Demo Bubarkan DPR di Surabaya

Polisi Pastikan ada Kelompok Perusuh Demo Bubarkan DPR di Surabaya

Surabaya (beritajatim.com) – Polisi memastikan adanya kelompok perusuh yang menunggangi aksi demo bubarkan DPR di kota Surabaya yang berlangsung pada 29-31 Agustus 2025. Kelompok perusuh itu dipastikan bukan dari massa organik mahasiswa.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Luthfie Sulistiawan mengatakan, pihaknya mengidentifikasi massa perusuh di Surabaya dari salah satu demo yang terjadi. Tepatnya saat demo di markas Polrestabes Surabaya Jalan Sikatan 1 pada Sabtu (30/8/2025) sore.

“Bahwa kemarin teman-teman mahasiswa barangkali juga yang di depan Polrestabes Surabaya juga memang kita bisa lihat bahwa kelompok itu terpisah,” kata Luthfie, Rabu (10/9/2025).

Luthfie menyampaikan, mahasiswa yang demo menuntut temannya yang ditangkap untuk dibebaskan malah mendapat serangan dari kelompok perusuh. Ketika bentrok pecah di Jalan Sikatan, massa aksi mahasiswa memisahkan diri ke arah Jalan Veteran. Sementara kelompok perusuh yang datang terlambat itu lari ke arah Jembatan Merah.

“Jadi ketika teman-teman mahasiswa sudah diskusi dengan kami, lalu kemudian kelompok-kelompok ini yang menginginkan agenda itu selesai dengan damai. Kemudian (kelompok perusuh)melakukan pelemparan justru kepada teman-teman mahasiswa,” lanjutnya.

Polisi saat itu sudah menyadari adanya kelompok perusuh yang menunggangi aksi damai mahasiswa. Sehingga saat kericuhan semakin menjadi-jadi, polisi melakukan tindakan agar ada pemisah antara kelompok mahasiswa dengan kelompok perusuh tersebut.

“Lah, kelompok-kelompok ini yang harus kita pisahkan bahwa mereka ini bukan pendemo, mereka ini adalah perusuh,” jelasnya.

Walaupun sudah memastikan adanya kelompok perusuh, Luthfie masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait informasi yang beredar di masyarakat. Terkait dengan kelompok perusuh yang terlatih dan terkoordinir.

“Dari beberapa yang kita lakukan penangkapan kemarin, ada beberapa yang anak-anak ya, itu kita lakukan. Khusus anak-anak sudah dilakukan RJ ya, dikembalikan kepada orang tuanya, dikembalikan kepada orang tuanya. Tapi hal-hal yang lebih dari itu belum kita temukan,” ujarnya. (ang/ian)