Polisi London Bertekad Berantas Pencurian Jam Mewah hingga Penjambretan Ponsel

Polisi London Bertekad Berantas Pencurian Jam Mewah hingga Penjambretan Ponsel

JAKARTA – Kepolisian London berencana menggunakan teknologi pengenalan wajah hingga pengerahan lebih banyak personel untuk memerangi masalah perampokan di kota tersebut.

Kepala satuan tugas baru yang secara khusus berfokus pada kejahatan di West End mengatakan, Kepolisian Metropolitan bertekad untuk menjadikan area tersebut “lingkungan yang paling tidak bersahabat untuk (penjahat) beroperasi di mana pun”.

Jalan-jalan perbelanjaan di West End, Oxford Street dan Regent Street, serta area di sekitarnya, Mayfair dan Knightsbridge, telah mendapatkan reputasi sebagai tempat pencurian brutal, sehingga memunculkan istilah ‘Rolex Ripper’ karena banyaknya jam tangan mewah yang dicuri.

Penjambretan ponsel, yang seringkali dilakukan oleh orang-orang yang menggunakan sepeda listrik, juga marak di daerah-daerah rawan, yang menyebabkan beberapa wisatawan internasional enggan untuk kembali.

Para pelaku akan dikejar sebagai bagian dari kesepakatan antara polisi, Dewan Westminster, kantor wali kota dan para pelaku bisnis untuk mengatasi kejahatan.

Commander Andy Featherstone mengatakan, pelaku kejahatan yang diketahui akan dikejar menggunakan teknologi dan informasi dari petugas keamanan di toko-toko.

“Tujuan kami adalah menjadikan West End lingkungan yang paling tidak bersahabat untuk (penjahat) beroperasi di mana pun,” katanya dikutip dari The National 15 September.

“Kami ingin menjadikannya lingkungan yang paling aman bagi wisatawan, penduduk, dan pekerja. Kami akan melakukannya melalui sejumlah inisiatif,” lanjutnya.

“Akan ada lebih banyak petugas dan pengawasan yang lebih ketat, penggunaan teknologi pengenalan wajah adalah salah satu alatnya,” tandasnya.

Lebih jauh ia juga mengatakan, para pelaku kejahatan yang menggunakan kekerasan kemungkinan juga akan melakukan kekerasan di rumah, yang menunjukkan polisi mungkin bisa mendapatkan surat perintah untuk tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.

Taktik lainnya adalah berfokus pada pelanggaran lalu lintas karena mudah dibuktikan.

“Kita bisa menangkap pelaku kejahatan yang melakukan kekerasan dengan tuduhan lalu lintas, padahal mereka tidak memiliki kendaraan, yang akan mengganggu dan meresahkan mereka,” katanya.

“Hukuman bukanlah segalanya, jika kita bisa menghentikan pelaku kejahatan, itu bisa sangat berharga,” tandas Featherstone.

Pada Bulan Juni, tiga pria dipenjara setelah mengincar korban demi jam tangan mahal mereka dalam gelombang kejahatan Rolex Ripper di London.

Mereka beraksi di kawasan elite ibu kota Inggris, termasuk satu serangan di luar showroom Rolls-Royce di Stratton Street, Mayfair.

Data Kepolisian Metropolitan menunjukkan tingkat pembunuhan berada pada titik terendah dalam 10 tahun, insiden kekerasan yang mengakibatkan korban luka-luka turun seperlima, yang secara proporsional lebih rendah daripada kota lain di Inggris, dan jumlah penembakan senjata api kurang dari setengah tingkat tujuh tahun lalu.

Hal ini berbeda dengan kejahatan dengan pisau, yang hampir dua kali lipat dalam satu dekade.