Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

Polisi Korsel Geledah Kantor Kepresidenan dan Paspampres

Seoul

Kepolisian Korea Selatan (Korsel) menggeledah kantor mantan Presiden Yoon Suk Yeol dan kompleks pengawal kepresidenan atau paspampres pada Rabu (16/4). Penggeledahan ini menjadi bagian dari penyelidikan kriminal yang terus berlangsung terhadap Yoon terkait penetapan darurat militer singkat.

Yoon, pada Desember lalu, menetapkan darurat militer secara tiba-tiba, mengirimkan tentara bersenjata ke gedung parlemen sebelum mengubah keputusannya. Dia kemudian dimakzulkan oleh anggota parlemen, namun melawan upaya penangkapan selama berminggu-minggu terkait penyelidikan kriminal terhadapnya.

Setelah kebuntuan yang panjang, di mana pengawal kepresidenan memainkan peran kunci, Yoon menjadi kepala negara pertama Korsel yang ditangkap pada Januari lalu, meskipun dia kemudian dibebaskan atas alasan prosedural.

Kepolisian Korsel dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Rabu (16/4/2025), mengatakan mereka telah “memulai pelaksanaan surat perintah penggeledahan dan penyitaan di kantor kepresidenan dan kompleks kediaman kepresidenan”.

Dalam penggeledahan itu, polisi menyita server telepon terenkripsi. Para personel kepolisian juga menggerebek dan menggeledah kantor pengawal kepresidenan pada era Yoon, juga tempat tinggal kepala pengawal kepresidenan.

Disebutkan Kepolisian Korsel bahwa penggerebekan dan penggeledahan itu merupakan bagian dari penyelidikan terhadap “dugaan menghalangi pelaksanaan surat perintah penangkapan”.

Yoon menghabiskan waktu berminggu-minggu “bersembunyi” di dalam kompleks kantor kepresidenan Korsel pada Januari lalu, dengan dilindungi oleh para anggota Dinas Keamanan Kepresidenan yang tetap setia kepadanya.

Pada saat itu, Yoon didakwa atas tuduhan menghalangi penegakan keadilan, dengan pekan ini kepolisian mengatakan bahwa “pada prinsipnya” penyelidikan akan diperlukan.

Para personel kepolisian juga menyita rekaman CCTV dari kantor kepresidenan, sebagai bagian dari penyelidikan terpisah terhadap mantan Menteri Dalam Negeri Lee Sang Min.

Pada Senin (14/4), Yoon hadir di pengadilan untuk hari pertama persidangan kasus pidana atas tuduhan pemberontakan yang menjeratnya. Dalam persidangan, Yoon membantah dirinya telah melakukan pemberontakan.

Sidang berikutnya dijadwalkan pada 21 April mendatang, dengan para pakar mengatakan persidangan kemungkinan akan berlangsung selama berbulan-bulan.

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini