Liputan6.com, Jakarta – Mamun Nawawi tampak emosional. Tangannya gemetar. Ucapannya tampak terbata-bata. Dia kesal kini keluarganya tak lagi bisa bekerja di sejumlah tempat wisata, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Mamun dengan nada bicara yang keras, menegaskan kebohongan tentang wisata yang diegel karena dianggap merusak lingkungan.
“Itu semua bohong. Lahan yang dipakai untuk wisata itu gundul. Justru kami yang menanami pohon setiap hari agar indah,” tegas Mamun disambut tepuk tangan warga Puncak, Bogor lainnya.
Mamun menyampaikan hal itu di acara reses anggota DPR RI dapil Kabupaten Bogor, Mulyadi. Hadir sejumlah camat dan kepala desa serta puluhan perwakilan warga Puncak.
Sedikitnya, 2.100 warga Puncak, kehilangan pekerjaan akibat aksi main segel yang dilakukan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq.
“Bagaimana kami harus menyekolahkan dan kasih makan anak dan cucu kami?” tegas Mamun, dengan air mata yang menggenang tampak di wajahnya.
Anggota DPR dari Fraksi Gerindra, Mulyadi yang mendengar ratusan keluhan tak tinggal diam. Dia langsung mendatangi Menteri LH, Hanif Faisol di kantornya, Kamis (16/10/2025).
Mulyadi mengatakan, pertemuan Kamis sore sangat produktif. Menteri Hanif, katanya, berjanji akan memberikan solusi konkret atas kebijakan main segel tempat wisata dan hotel di Puncak.
“Pak Menteri berjanji akan membantu pembinaan dan melanjutkan kegiatan masyarakat yang bergerak di sektor wisata dan tentu kabar baik ini, segera saya sampaikan ke masyarakat Puncak untuk bisa semakin menjaga alam dengan tetap menjadikan mata pencaharian atas anugrah alam dan kesegaran udara Puncak,” ujar Mulyadi.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5384926/original/090843100_1760856395-mulyadi_dan_menteri_hanif.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)