PJR Ditlantas Polda Jatim menggagalkan trus muatan pupuk bersubsidi yang hendak diselundupkan ke luar wilayah di KM 663/B ruas Tol Kertosono-Caruban, Jawa Timur. Foto: Polda JatimPatroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Jatim menggagalkan penyelundupan 9 ton pupuk bersubsidi. Pupuk itu dibawa dari Sampang untuk dikirim ke Madiun. Padahal pupuk bersubsidi tidak boleh dibawa ke luar wilayah.Penyelundupan tersebut diketahui saat polantas melakukan patroli di Tol Kertosono-Caruban, Jawa Timur, Selasa (12/12). Saat itu truk bernopol M 9682 UA yang membawa pupuk bersubsidi berjalan di bawah batas kecepatan minimal.”Selanjutnya petugas memberhentikan dan menanyakan kepada pengemudi muatan yang dibawa,” ujar Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim VI, Iptu M. Saifudin saat dikonfirmasi, Rabu (13/12).PJR Ditlantas Polda Jatim menggagalkan trus muatan pupuk bersubsidi yang hendak diselundupkan ke luar wilayah di KM 663/B ruas Tol Kertosono-Caruban, Jawa Timur. Foto: Polda JatimSaat diperiksa, kata Saifudin, sopir truk yang bernama Afdol itu sempat berbohong. Dia menyebut muatannya berisi jagung.”Namun petugas mencurigai dan mengecek muatan dan didapati muatan bukan jagung melainkan pupuk subsidi yang dibawa di luar wilayah,” terangnya.PJR Ditlantas Polda Jatim menggagalkan trus muatan pupuk bersubsidi yang hendak diselundupkan ke luar wilayah di KM 663/B ruas Tol Kertosono-Caruban, Jawa Timur. Foto: Polda JatimAkhirnya, polisi membawa sopir beserta truk muatan pupuk tersebut ke kantor PJR Jatim VI Nganjuk untuk diperiksa lebih lanjut.”Berdasarkan interogasi dan hasil pemeriksaan pengemudi, ternyata truk tersebut bermuatan pupuk bersubsidi pemerintah yang tanpa didukung dokumen dan kelengkapan surat-surat,” tandasnya.”Dari keterangan sopir (berat muatannya) sekitar 9 ton,” tambahnya.Kasus ini telah diserahkan ke Subditpidter Ditreskrimsus Polda Jatim.
