Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon beringin di halaman depan SMAN 2 Kota Mojokerto tumbang pada, Rabu (8/10/2025) sore. Insiden yang menyebabkan tiga sepeda motor mengalami kerusakan parah tersebut terjadi saat hujan deras disertai angin kencang menerjang kawasan tersebut.
Pohon beringin berdiameter sekitar 120 sentimeter itu menimpa lima sepeda motor yang terparkir di halaman depan sekolah. Dua motor berhasil diselamatkan, sementara tiga unit kendaraan mengalami kerusakan parah, yakni Honda Scoopy S 3909 NCI, Shogun S 5982 VE, dan Honda Scoopy warna putih.
Seluruh kendaraan yang tertimpa diketahui milik guru, karena area tersebut merupakan parkiran khusus guru. Tak lama setelah kejadian, petugas dari BPBD Kota dan Kabupaten Mojokerto, relawan PMI, serta Tagana langsung datang ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi pohon tumbang dan pembersihan area sekolah.
Wakil Kepala SMAN 2 Kota Mojokerto, Agus Dwi Santoso menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba. “Sekitar pukul 14.30 WIB mulai turun hujan, lalu tiba-tiba angin kencang. Dari dalam terdengar seperti suara angin puting beliung. Sekitar pukul 15.00 WIB pohon beringin di halaman depan tumbang,” ungkapnya, Rabu (8/10/2025).
Saat kejadian, seluruh siswa masih berada di dalam kelas mengikuti kegiatan belajar mengajar. Menurut Agus, aktivitas belajar mengajar tidak terganggu dan berjalan normal lantaran citivitas sekolah baru mengetahui pohon di halaman depan sekolah tumbang saat jam pelajaran telah usai.
“Anak-anak belum pulang, masih di kelas. Baru setelah bel pulang sekitar pukul 15.15 WIB, mereka tahu kalau pohon depan sudah tumbang. Alhamdulillah tidak ada korban. Insya Allah kegiatan sekolah tetap berjalan seperti biasa. Nanti kita pastikan area aman setelah pohon selesai dipotong dan dievakuasi,” ujarnya.
Agus menyebut jika halaman depan tersebut memang digunakan untuk parkir kendaraan milik ibu bapak guru, meski di halaman dalam juga ada. Sementara untuk kendaraan para siswa seluruhnya ada di halaman dalam sehingga ia memastikan tidak ada kendaraan siswa di halaman depan.
“Di halaman belakang juga ada parkiran guru juga cuma memang untuk mempercepat akses, bapak ibu guru biasanya parkir di halaman depan. Untuk kendaraan siswa kita masukkan ke dalam. Alhamdulilah aktivitas belajar mengajar tidak terganggu. Semoga nanti tidak ada masalah. Besok kita cek lagi setelah semuanya dipotong, kita pastikan semuannya aman,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa pohon tersebut sebenarnya sudah rutin dipangkas setiap tahun sebagai bagian dari perawatan lingkungan sekolah. Termasuk pohon tersebut telah dilakukan pemangkasan untuk menghindari pohon tumbang namun ternyata akar pohon tak kuat menahan beban.
“Sekolah kami Adiwiyata, jadi memang banyak pohon di halaman. Biasanya menjelang musim hujan kami lakukan pemangkasan dahan dan ranting. Pohon di tengah sekolah sudah kami pangkas lebih dulu karena diantara dua ruang kelas. Yang tumbang ini sebenarnya sudah dipotong juga sebelumnya,” jelasnya. [tin/ian]
