Merangkum Semua Peristiwa
Indeks

Platform Digital Mudahkan Tour Guide Sumenep Belajar Bahasa Inggris Kapan Saja

Platform Digital Mudahkan Tour Guide Sumenep Belajar Bahasa Inggris Kapan Saja

Sumenep

Kabupaten Sumenep di Madura, Jawa Timur, terus berinovasi dalam mengembangkan sektor pariwisata yang menjadi salah satu andalan ekonominya. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi pelaku pariwisata, digelar pelatihan bahasa Inggris untuk para tour guide.

Pelatihan ini digelar oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komunikasi dan Digital (Komdigi) dengan menggandeng Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumenep, Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Sumenep, dengan menggandeng lembaga bahasa internasional, Inlingua International Indonesia.

Jerrico Syahputra, Staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat BAKTI Komdigi mengatakan BAKTI tak hanya membangun infrastruktur tapi juga fokus pada pengembangan SDM. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

Jerrico Syahputra, Staf Direktorat Layanan TI untuk Masyarakat BAKTI Komdigi, menyebutkan program ini dirancang untuk membantu pelaku pariwisata Sumenep menguasai keterampilan bahasa Inggris yang relevan dengan dunia kerja, sekaligus memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas akses dan efektivitas pembelajaran.

Bersamaan dengan itu, program ini juga merupakan bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang semakin mendukung pemanfaatan teknologi informasi di masyarakat. Disebutkan Jerrico, pariwisata adalah salah satu sektor yang diusulkan Pemerintah Daerah setempat untuk disokong BAKTI.

“Jadi BAKTI tak hanya membangun infrastruktur tapi juga fokus pada pengembangan SDM-nya dibuat lebih mature untuk dapat menggunakan internet dengan lebih baik dan efektif, akhirnya mendorong perekonomian mereka. Jadi gak hanya konsumtif penggunaannya, tetapi produktif,” jelasnya.

Pelatihan yang Inovatif

Dengan semakin banyaknya wisatawan asing berkunjung ke Sumenep, pelaku pariwisata di daerah ini membutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang memadai untuk lebih berkembang dan memberikan pelayanan terbaik.

“Kami percaya, bahasa adalah salah satu pondasi untuk personal dan professional growth. Opportunity bekerja sama dengan BAKTI kami happy sekali, karena punya vision yang sama untuk pengembangan SDM, to empower individuals to grow,” kata Natasha Delanoverina, Center Manager Inlingua International Indonesia.

Pelatihan menggunakan platform digital ini menawarkan pendekatan inovatif dengan mengintegrasikan teknologi untuk mempermudah proses pembelajaran. Dijelaskan Natasha, 30 peserta yang sudah diseleksi BAKTI, Diskominfo, dan Disbudporapa dapat mengakses modul pembelajaran interaktif, video tutorial, hingga sesi langsung dengan instruktur dari platform buatan Inlingua, bernama MyInlingua.

Natasha Delanoverina, Center Manager Inlingua International Indonesia menyebutkan bahasa adalah salah satu pondasi untuk pertumbuhan personal dan profesional. Foto: Hilalia Kani Juliana/detikcom

Kurikulum dan pendekatannya pun disesuaikan untuk kebutuhan sektor pariwisata, dan metode pembelajaran dibuat secara hybrid, baik online maupun offline sehingga tidak hanya fleksibel, tetapi juga memungkinkan para peserta belajar kapan saja dan di mana saja, sesuai dengan jadwal mereka.

“Untuk penggunaan platform ini, peserta bisa mengakses secara self learning, mulai dari belajar, bermacam practice dan sebagainya itu bisa diakses kapanpun. Ada satu cerita menarik dari teman-teman (peserta pelatihan), katanya enak banget platformnya tinggal one click aja, gak perlu install macam-macam bisa langsung belajar,” ujar Natasha.

“(Platform) MyInlingua ini sendiri sudah settle dari sebelum pandemi. Jadi pada saat pandemi kami gak kelabakan, gak bingung. Platform kami masuk dalam kategori one of the best learning platform implementations,” tambahnya.

Antusiasme Peserta

Program ini disambut antusias para pelaku pariwisata Sumenep. Salah satu peserta, Meinarny Ferdiantina, seorang pemandu wisata freelance, mengungkapkan, pelatihan bahasa Inggris menggunakan platform digital memudahkannya meningkatkan kemampuannya berbahasa Inggris.

“Di dalam aplikasi itu penggunaannya sangat mudah. Kita tidak perlu unduh aplikasi lagi, cukup ke webnya dan buka melalui akun kita dan juga ada fitur-fitur bahasa Inggris yang bisa mengajarkan tentang kosakata, pengayaan-pengayaan kalimat yang digunakan di travel and tourism. Selain itu juga sudah dilengkapi gamification jadi kita kayak main game tapi sambil belajar,” ujar perempuan yang akrab disapa Dian ini.

Program ‘Pelatihan Bahasa Inggris Menggunakan Platform Digital untuk Pelaku Pariwisata Sumenep’ menerapkan sistem hybrid online dan offline. Foto: Hilalia Kani Juliana/detikcom

Ada pengalaman berkesan bagi Dian ketika harus membagi waktu antara belajar dengan pekerjaan. Namun karena pembelajaran bisa dilakukan melalui platform digital, ia bisa melewati tantangan tersebut.

“Ketika online session itu di satu sisi tidak terikat, tapi di sisi lain kita masih terikat dengan pekerjaan. Jadi menjalani double job dalam satu hari, belajar dan bekerja di kantor. Jadi saya kadang mengikuti online session sambil juga mengerjakan pekerjaan lain di kantor. Itu sangat menantang saya untuk konsisten dalam belajar,” ujarnya.

Harapan ke Depan

Program ini membuktikan bahwa inovasi dalam pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk membuka peluang baru, terutama di sektor yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal. Pelatihan Bahasa Inggris berbasis platform digital ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi pelaku pariwisata Sumenep untuk bersaing di tingkat global.

“Beberapa tahun ini memang data kunjungan kami meningkat signifikan, tantangan yang dihadapi juga beragam, di antaranya dengan kedatangan wisatawan asing, namun keterbatasan memiliki tour guide berbahasa Inggris. Karenanya kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi sekali program pelatihan bahasa Inggris yang dilaksanakan BAKTI di Kabupaten Sumenep sehingga kami dapat meningkatkan kapasitas dari pemandu kami,” kata Kepala Bidang Pariwisata Disbudporapar Sumenep Andrie Zulkarnain.

Andrie juga mengutarakan keinginannya mewakili para pelaku industri pariwisata di Sumenep agar program ini bisa berlanjut dan diperluas sehingga lebih banyak yang menerima manfaatnya. “Kabupaten Sumenep memiliki 124 pemandu wisata yang tercatat resmi, dan baru 30 yang ikut pelatihan ini. Jadi harapannya, program semacam ini bisa berlanjut,” harapnya.

Pelatihan Bahasa Inggris Menggunakan platform digital dari lembaga bahasa Inlingua. Foto: Hilalia Kani Juliana/detikcom

Kepala Diskominfo Sumenep Indra Wahyudi menyampaikan harapan serupa. Ia menyebut, program ini sukses menjembatani kebutuhan untuk meningkatkan SDM dari para pelaku pengelola wisata yang ada di Kabupaten Sumenep. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta dan bagaimana mereka memanfaatkan kesempatan mendapatkan pelatihan ini dengan sebaik-baiknya.

“Sekarang kami rasakan perbedaannya terlihat jelas, dari awal mereka jadi peserta pelatihan, masih malu-malu. Tapi sekarang di hari terakhir ini ada keguyuban, kekompakan. Yang tadinya malu-malu berkomunikasi bahasa Inggris sekarang semangat dan percaya diri,” kata Indra.

“Banyak kesan yang disampaikan teman-teman (peserta pelatihan), banyak manfaat yang didapat, saya dititipi pesan dari teman-teman agar program ini bisa berlanjut, nanti mungkin bisa disandingkan dengan program potensi desa wisata. Besar harapan kami kerja sama ini bisa dilakukan dengan skala lebih luas lagi. Sumenep tak hanya membutuhkan infrastruktur dan jaringan digital tetapi juga ilmu yang ditularkan rekan-rekan di BAKTI,” tutupnya.

(rns/fay)