Jombang (beritajatim.com) – Plafon atap bangunan Puskesmas Perak, Kabupaten Jombang, ambrol dan menimpa seorang pasien yang sedang menjalani perawatan. Insiden ini terjadi pada Sabtu pagi (10/5/2025), sekitar pukul 06.00 WIB, saat wilayah tersebut diguyur hujan deras pada malam sebelumnya.
Plafon berbahan hard board itu runtuh sepanjang tujuh meter dengan lebar dua meter, langsung menimpa area tempat tidur pasien. Beruntung, korban yang sedang dirawat karena demam berdarah sempat menghindar setelah mendengar suara plafon hendak roboh. Meski begitu, pasien tetap mengalami luka di bagian pelipis wajah akibat tertariknya pipa selang infus saat berusaha menghindar.
Kepala Puskesmas Perak, Oisatin, membenarkan peristiwa tersebut. “Malamnya hujan sangat lebat, Sabtu pagi plafon ambrol sekitar pukul 06.00,” ujarnya saat dikonfirmasi Minggu (11/5/2025) siang. Menurutnya, luka yang dialami pasien tidak parah, hanya sekitar satu centimeter akibat serpihan plafon.
Pasien yang mengalami luka ini memang sejak awal direncanakan untuk dirujuk ke RSUD guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut terkait penyakit demam berdarah yang dideritanya. Usai kejadian, pasien segera dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan lanjutan, sementara ruangan tempat kejadian dikosongkan hingga proses perbaikan selesai dilakukan.
Insiden ini sontak menjadi perhatian publik setelah seorang keluarga pasien mengunggah foto kondisi plafon yang ambrol ke media sosial. Unggahan tersebut viral dan memicu reaksi warga, mengingat bangunan puskesmas ini terbilang baru, dibangun pada tahun 2023 dan diserahkan kepada pihak puskesmas pada akhir tahun yang sama.
Kapolsek Perak, Iptu Muhammad Supriyono, menyebut pihaknya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi dan masih mendalami penyebab insiden. Ia menduga plafon lembab akibat hujan dan penyangga tidak kuat menahan beban. “Pasien mengalami luka di wajah sekitar satu centimeter terkena serpihan plafon,” katanya.
Pihak kepolisian juga akan mengklarifikasi keluarga pasien yang mengunggah kejadian ini ke media sosial, serta mendalami penyebab teknis ambrolnya plafon. Terlebih, informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa ini merupakan kali kedua insiden plafon runtuh terjadi di lokasi yang sama. [suf]
