Jakarta: PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) menyatakan, ada pertumbuhan signifikan dalam penyaluran pinjaman berjangka pendek dengan nilai kecil di Indonesia. Pada kuartal III-2024, total penyaluran pinjaman mencapai Rp29,9 triliun, didukung oleh adanya 35,75 juta kontrak aplikasi pinjaman baru.
Pertumbuhan kredit ini didorong kelompok masyarakat yang membutuhkan dana cepat untuk kebutuhan darurat atau konsumtif seperti keperluan berobat, pendidikan, travelling, dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Tren ini menunjukkan naiknya kebutuhan masyarakat terhadap produk keuangan untuk berbagai keperluan.
Presiden Direktur PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK) Leonardo Lapalorcia menyampaikan, akses data real-time dan adopsi progresif pada teknologi analitik yang canggih merupakan salah satu cara bagi pelaku industri memasuki era digital dalam penilaian risiko kredit yang inovatif, namun prosesnya cepat dan ramping.
“Inovasi ini juga memungkinkan peralihan dari kebijakan pinjaman yang mengandalkan agunan menjadi pinjaman tanpa agunan, di mana skor kredit dapat berfungsi sebagai jaminan reputasi calon debitur,” kata Leonardo dalam keterangan tertulisnya, Senin, 16 Desember 2024.
Menurutnya, beberapa pelaku industri yang sangat membutuhkan tools inovatif ini mencakup beberapa bisnis, antara lain perusahaan peer-to-peer lending (P2P lending), penyedia jasa Buy Now Pay Later (BNPL), multifinance, bank, dan penyedia jasa kredit lainnya.
Model skor kredit baru
Untuk itu, CLIK menciptakan solusi untuk pelaku bisnis agar bisa mengolah data calon debitur dengan lebih komprehensif, untuk memastikan alokasi kredit semakin tepat sasaran. Baru-baru ini, CLIK meluncurkan model skor kredit terbaru bernama CLIK Skor Kredit Akselerasi Inklusi (CLIK SKAI).
“CLIK menyediakan model skor kredit terbaru yang dirancang khusus untuk pinjaman jangka pendek dengan tenor hingga enam bulan dan jumlah pinjaman maksimal Rp 8 juta. Inovasi ini bertujuan untuk memprediksi risiko gagal bayar pada pinjaman yang baru disalurkan,” ujar Direktur Komersial CLIK Jan Tjintjelaar.
Model skor kredit terbaru ini dilengkapi teknologi artificial intelligence (AI), machine learning, dan sumber data alternatif yang akhirnya menciptakan Bureau Scorecard baru yang lebih akurat. Tujuan pembuatan CLIK SKAI adalah untuk menyederhanakan proses bagi lembaga keuangan.
CLIK SKAI ini memungkinkan lembaga keuangan menilai kelayakan kredit calon debitur dengan lebih akurat. CLIK SKAI juga dirancang agar lembaga keuangan bisa meningkatkan persetujuan pinjaman tanpa meningkatkan risiko gagal bayar, sekaligus memperluas inklusi keuangan di Indonesia.
“Melalui momentum ini, CLIK berharap dapat membantu pemangku kepentingan utama di ekosistem keuangan, meningkatkan manajemen risiko kredit, memperkuat inklusi keuangan, dan mendorong praktik pemberian pinjaman yang bertanggung jawab dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berkembang,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
dan follow Channel WhatsApp Medcom.id
(END)