Jakarta –
Serangan udara Israel menewaskan puluhan orang di sebuah kota di Suriah. Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan 36 orang tewas dan lebih dari 50 orang terluka dalam serangan udara Israel di kota Palmyra, yang terkenal dengan reruntuhan kunonya.
Namun, Syrian Observatory for Human Rights, kelompok pemantau perang Suriah yang berbasis di Inggris, mengatakan serangan Israel pada Rabu (20/11) itu telah menewaskan sebanyak 61 orang.
“Musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah daerah Al-Tanf, yang menargetkan sejumlah bangunan di kota Palmyra,” kata Kementerian Pertahanan Suriah dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Kamis (21/11/2024).
Serangan itu “menewaskan 36 orang dan melukai lebih dari 50 orang”, dan menyebabkan “kerusakan material yang signifikan,” tambahnya.
Namun, Syrian Observatory for Human Rights memberikan jumlah korban yang lebih tinggi, yang diperkirakan akan “meningkat karena adanya orang-orang yang terluka parah”.
“Jumlah total korban tewas mencapai 61 orang,” katanya.
Menurut kelompok pemantau tersebut, di antara mereka, 33 orang adalah warga Suriah yang berafiliasi dengan milisi Iran, 22 orang bukan warga Suriah, empat orang dari kelompok milisi Hizbullah, dan dua orang tidak diketahui asalnya.