Sepanjang tahun 2025, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mencatat berbagai pencapaian strategis, baik di portofolio domestik maupun internasional. Pada tahun ini, PHE berhasil menambah sumber daya migas baru yang menjanjikan, mencakup migas konvensional dan non-konvensional, dengan total sumber daya terambil atau 2C mencapai 767 juta barel setara minyak (MMBOE).
Selain itu, cadangan terbukti (P1) juga meningkat sebesar 40,9 MMBOE. Temuan besar (giant discovery) Padang Pancuran di Sumatera Selatan pada akhir 2024 menjadi salah satu tonggak penting, disusul aktivitas eksplorasi aktif di wilayah perbatasan negara melalui survei seismik di East Natuna, Natuna.
PHE juga mencatat kemajuan operasional lainnya, seperti keberhasilan pengeboran sumur EPN-002 di wilayah onshore Jawa Barat, serta akuisisi data seismik 3D di sejumlah wilayah kerja onshore di Sumatera. Tak hanya itu, PHE telah menandatangani Kontrak Bagi Hasil untuk Wilayah Kerja (WK) Melati dan WK Binaiya, hasil lelang WK tahap I dan II tahun 2024. Hingga Mei 2025, total survei seismik 3D yang dilakukan telah mencapai area seluas 452 kilometer persegi (km²).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan apresiasinya terhadap inovasi dan kinerja subholding upstream dalam meningkatkan produksi migas dan mendorong eksplorasi berkelanjutan. Upaya ini dinilai penting untuk menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung tercapainya target Pertamina menuju swasembada energi yang berkelanjutan.
“Strategi bisnis Pertamina untuk memastikan ketersediaan energi semakin kuat dengan kiprah Pertamina Hulu Energi. Pertamina berharap kontribusi hulu migas ini dapat mempercepat target swasembada energi dan mendorong perekonomian bangsa,” jelas Fadjar.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5267915/original/087734600_1751183313-WhatsApp_Image_2025-06-29_at_13.57.41_c66051ec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)