Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan Surabaya 18 Oktober 2025

Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        18 Oktober 2025

Pesan SBY saat Berikan Kuliah Umum di Unesa Kampus 5 Magetan
Tim Redaksi
MAGETAN, KOMPAS.com
– Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengajak mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan masyarakat luas berperan aktif membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Ajakan tersebut disampaikan SBY dalam kuliah umum bertajuk “Menjadi Bagian dari Solusi dan Kemajuan Bangsa” di Kampus Unesa 5 Magetan, Jawa Timur, Sabtu (18/10/2025).
Dalam paparannya, SBY menegaskan pentingnya memilih menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah.
“Kalau bisa menjadi bagian dari solusi, mengapa harus menjadi bagian dari masalah?” ujarnya saat membuka kuliah umum tersebut.
SBY menekankan bahwa pembangunan bangsa bersifat berkelanjutan, lintas generasi, dan membutuhkan tanggung jawab bersama.
Ia mengingatkan mahasiswa agar tidak pesimis dalam menghadapi tantangan zaman.
Menurutnya, setiap krisis selalu membawa peluang jika dihadapi dengan kerja keras dan semangat kebersamaan.
“Pembangunan tidak pernah berhenti. Setiap pemimpin, setiap warga negara, punya peran dalam melanjutkan tongkat estafet itu. Jangan menyerah dengan keadaan. Dari krisis, kita bisa menciptakan peluang. From crisis to opportunity, itu yang harus kita pegang,” imbuh SBY.
Dalam kesempatan itu, SBY juga berbagi kisah pribadinya sebagai inspirasi.
Ia menceritakan masa kecilnya di Pacitan, perjalanan karier militernya selama tiga dekade, hingga kiprahnya dalam diplomasi internasional.
“Saya berasal dari desa kecil di Pacitan. Tapi dengan kerja keras dan doa, saya bisa berkeliling dunia. Saya belajar, bahwa tak ada batas bagi mereka yang mau berusaha,” ungkapnya.
SBY menyoroti pentingnya memadukan pembangunan manusia dan lingkungan sebagai prioritas nasional.
“Pembangunan jangan hanya berpusat pada manusia, tetapi juga lingkungan. Mari kita wujudkan human and environment-centered development,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan menuju Indonesia Emas 2045 tidak hanya diukur dari pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari keadilan, kesejahteraan, demokrasi, dan kelestarian alam.
Terkait visi Indonesia Emas 2045, SBY menyampaikan sikap optimistis namun realistis.
“Kemajuan bangsa tidak cukup dilihat dari angka GDP. Harus juga dari seberapa adil, damai, dan lestari kehidupan kita. Kita bisa menjadi negara maju jika selama 20 tahun ke depan kita melakukan big push, dorongan besar dan kerja keras di semua bidang,” katanya.
Ia menutup kuliah umum dengan pesan yang menegaskan tanggung jawab bersama antara negara dan masyarakat.
“Negara punya kewajiban besar. Tapi rakyat juga harus ikut berperan. Mulailah dari lingkungan sendiri. Jadilah bagian dari solusi, bukan penonton,” pesan SBY, yang disambut tepuk tangan panjang dari hadirin dan ratusan mahasiswa Unesa.
Kegiatan kuliah umum ini dihadiri Rektor Unesa Prof Dr Nur Hasan, jajaran civitas akademika, pejabat daerah, serta ribuan mahasiswa.
Rektor Unesa menyatakan bahwa kehadiran SBY memberikan inspirasi dan semangat baru bagi dunia pendidikan.
“Kami bangga bisa belajar langsung dari Bapak SBY. Pesan beliau menjadi motivasi bagi kami untuk terus berkontribusi nyata bagi bangsa,” ujar Nur Hasan menutup acara.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.