Jakarta –
Sejumlah perusahaan dari Guangxi, China tengah menjajaki peluang kerjasama bisnis dan investasi di bidang energi baru hingga baterai kendaraan listrik (EV). Hal ini disampaikan oleh Secretary of the Party Group and Director of the Department of Industry and Information Technology of Guangxi Zhuang Autonomous Region, Wang Yongchao.
Wang Yongchao mengatakan dalam peluang kerja sama ke depan, pihaknya akan berfokus pada tiga aspek. Pertama, mendorong kerja sama industri di bidang energi, mesin, peralatan baru, serta mewujudkan integrasi mendalam antara rantai industri, rantai pasokan, rantai nilai, rantai data, dan rantai talenta.
“Yang kedua adalah bekerja sama untuk menumbuhkan pendorong pembangunan baru. Mengeksplorasi secara mendalam potensi kerja sama kendaraan energi baru, baterai litium, fotovoltaik, dan industri lainnya, serta memperkuat kerja sama di bidang produktivitas baru seperti ekonomi digital dan pembangunan ramah lingkungan,” kata Wang Yongchao dalam keterangannya, dikutip Minggu (17/11/2024).
Kemudian yang ketiga, memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan di bidang mineral dan bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas rantai pasok mineral dan rantai industri.
Dia menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir, kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Guangxi dan Indonesia telah berkembang pesat dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan bersama komunitas.
Menurutnya, Guangxi juga telah berpartisipasi dalam pembangunan zona kerjasama ekonomi dan perdagangan luar negeri, Kawasan Industri Terpadu Indonesia-China, dan menjadi zona kerjasama ekonomi pertama yang didirikan oleh China.
“Dan bekerja sama dalam pembangunan pabrik SAIC-GM-Wuling Indonesia. Selain itu, produk perwakilan provinsi kami, SAIC-GM-Wuling Motors, menduduki peringkat pertama dalam pangsa pasar kendaraan energi baru di Indonesia selama tiga tahun berturut-turut,” jelasnya.
(kil/kil)