Pertamina Siap Guyur BBM Impor untuk Shell Cs dalam Seminggu

Pertamina Siap Guyur BBM Impor untuk Shell Cs dalam Seminggu

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) menargetkan untuk menyelesaikan masalah kelangkaan BBM di SPBU swasta tuntas dalam waktu satu minggu.

Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan, penambahan kuota impor BBM untuk memenuhi stok swasta itu akan dibeli dari beberapa negara. Namun, dia enggan memerinci dari negara mana saja BBM akan dibeli oleh BUMN tersebut.

“Dari mana saja [impornya]. Tadi kan disampaikan oleh Pak Menteri [ESDM Bahlil Lahadalia] juga, pokoknya kita usahakan dalam satu minggu ke depan ini sudah terpenuhi dan SPBU swasta sudah bisa berjalan dengan normal,” terangnya kepada wartawan usai menghadiri rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025).

Simon juga masih belum mau mengungkap berapa volume impor yang akan dilakukan Pertamina guna memenuhi pasokan ketersediaan BBM di beberapa SPBU swasta. Perseroan masih menunggu laporan dari masing-masing perusahaan.

Namun demikian, dia menyebut alokasi impor yang akan dilakukan tidak akan terlalu besar karena hanya untuk memenuhi ketersediaan sampai akhir tahun. Sebagaimana diketahui, belakangan ini terjadi kelangkaan BBM di SPBU swasta karena pengaturan BBM impor.

Pria yang sebelumnya menjabat Komisaris Utama Pertamina itu juga menyebut pihaknya masih akan melakukan rapat-rapat dengan perusahaan BBM swasta serta Kementerian ESDM. Dia menyampaikan masalah kelangkaan itu akan diselesaikan dalam waktu tujuh hari lamanya.

“Iya secepatnya, kita target satu minggu harus mulai normal. Kita usahakan yang terbaik,” pungkas Simon sebelum masuk ke mobilnya dan meninggalkan Istana Kepresidenan.

Adapun sebelum tiba di Istana pada Jumat sore, Simon juga hadir pada konferensi pers di Kementerian ESDM serta badan usaha BBM swasta pada siang harinya. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memastikan bahwa stok BBM di Indonesia aman untuk 18 hingga 21 hari ke depan.

Dari rapat tersebut, berbagai pihak juga menyepakati untuk melakukan impor BBM berbentuk base fuel atau bahan bakar dengan kadar oktan murni tanpa campuran aditif. Nantinya, base fuel akan diserahkan Pertamina ke masing-masing perusahaan swasta untuk diramu masing-masing SPBU.

“Mereka setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina, syaratnya adalah harus berbasis base fuel, artinya belum bercampur-campur. Jadi produknya saja nanti dicampur di masing-masing, tangki di SPBU masing-masing. Ini juga sudah disetujui, ini solusi,” kata Bahlil di Jakarta, Jumat (19/9/2025).